REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Pemkab Gresik melakukan penandatanganan kesepakatan bersama tentang pemanfaatan refuse-derived fuel atau bahan bakar alternatif dari hasil olahan sampah di TPST Belahanrejo dan TPST Ngipik.
Kolaborasi ini untuk mengatasi persoalan sampah di Gresik sekaligus mendukung peningkatan porsi penggunaan bahan bakar alternatif di pabrik Semen Indonesia.
Penandatanganan Kesepakatan dilakukan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari dalam rangkaian acara Peresmian TPST Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, Gresik.
TPST Belahanrejo dan TPST Ngipik telah dilengkapi fasilitas refuse-derived fuel yang masing-masing memiliki kapasitas pengelolaan sampah sebesar 200 ton/hari, dengan kapasitas input mesin 20 ton/hari yang dapat menghasilkan 3,8 ton/hari refuse-derived fuel dari sampah anorganik dan 9 ton/hari refuse-derived fuel dari sampah organik.
Melalui kerja sama ini, nantinya refuse-derived fuel dari dua fasilitas tersebut akan dikirimkan ke Semen Indonesia Pabrik Tuban untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif substitusi batu bara.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani bersyukur dan mengapresiasi kesediaan refuse-derived fuel dapat bekerja sama dengan Pemkab Gresik dalam pengelolaan sampah.
Sebelum TPST Belahanrejo berdiri, selama bertahun-tahun sampah dari Gresik area Selatan harus dikirim ke TPST Ngipik di Kota Gresik yang jaraknya relatif jauh.
Cara ini sangat tidak efektif dan efisien, apalagi waktu itu TPST Ngipik belum dilengkapi fasilitas refuse-derived fuel.
Kemudian Pemkab Gresik melengkapi TPST Ngipik dengan fasilitas refuse-derived fuel yang diresmikan pada Juni 2023.“Alhamdulillah, sudah ada offtaker RDF dari beberapa TPST yang kita punya, jadi nanti kita tidak perlu bingung lagi. Nantinya RDF ini akan digunakan sebagai bahan bakar di pabrik semen,” kata Fandi Akhmad Yani melalui siaran pers, Senin (4/3/2024).
Direktur Operasi Semen Indonesia, Reni Wulandari mengatakan, semangat untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan mendorong Semen Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam penanganan sampah perkotaan secara berkelanjutan.
Kerja sama ini tidak hanya membantu Pemkab Gresik menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga membantu Semen Indonesia mendapatkan bahan bakar alternatif ramah lingkungan sebagai upaya dekarbonisasi.
“SIG terus memperluas kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam penanganan sampah sebagai bentuk kontribusi dalam pelestarian lingkungan dan upaya global dalam menurunkan emisi CO2. Selain refuse-derived fuel, Semen Indonesia juga menggunakan biomassa dari sekam padi, bonggol jagung, tandon sawit, dan lain-lain sebagai bahan bakar alternatif, untuk meningkatkan substitusi energi panas (TSR) guna mencapai target penurunan intensitas emisi CO2 yang telah ditetapkan dalam SIG Sustainability Road Map 2030,” kata Reni Wulandari.