REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan, program penyediaan air bersih hingga pengurangan kemacetan menjadi program prioritas usai ibu kota Indonesia berpindah dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
"Setelah ibu kota pindah, program prioritas Jakarta pertama adalah salah satunya untuk bisa menambah kemampuan Pemda DKI dalam rangka memberikan pelayanan air bersih," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).
Terkait program pelayanan air bersih di DKI Jakarta, kata Heru, Perumda Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya bersama pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang memperbaiki layanan air bersih. Nantinya fasilitas itu akan menjangkau semua wilayah.
Karena itu, kata Heru, PAM Jaya sekarang sudah memperbaiki dan membenahi bersama pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, termasuk Bendungan Karian hingga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur. Program prioritas kedua, kata dia, tentunya terkait penanggulangan banjir.
Pemprov DKI Jakarta bersama pihak pemangku kepentingan terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sumber Daya Air DKI terus berupaya secara bertahap melalui program pemeliharaan prasarana dan sarana pengendali banjir hingga mengembangkan sistem pemantauan banjir.
Salah satu program penanggulangan banjir terutama rob tetap akan dilaksanakan secara bertahap. Namanya pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). "Nah ini juga ke depan itu mau tidak mau harus dilaksanakan karena kan penurunan permukaan air tanah tetap terus berlangsung," kata Heru.
Ketiga, Jakarta akan tetap memprioritaskan penyempurnaan fasilitas transportasi umum sebagai upaya mengurangi kemacetan di Jakarta. Kemacetan menjadi salah satu permasalahan yang sulit diatasi di tengah bertambahnya jumlah penduduk yang datang ke Jakarta.
"Kemacetan, pertumbuhan ekonomi, maka masih dan bertambah terus masyarakat yang ingin bekerja di Jakarta dan itu wajar. Maka Pemprov DKI Jakarta mempersiapkan sarana prasarana sampai dengan sempurna," kata Heru.
Sebelumnya, Heru menyatakan, Pemprov DKI sedang memperkuat infrastruktur sebagai bagian dari sebelas strategi untuk mendukung Jakarta menjadi kota ekonomi dan bisnis setelah pindah Kalimantan Timur. "Sebagai kota ekonomi kan masuk global city. Global city itu ada penilaiannya," kata Heru.
Menurut dia, selain penguatan infrastruktur, Jakarta perlu melakukan penguatan sarana dan prasarana, pengendalian inflasi hingga memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat.