REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi 101 titik panas tersebar di Kalimantan Timur (Kaltim). Pihak terkait diimbau untuk melakukan penanganan.
"Sebanyak 101 titik panas tersebut terpantau sepanjang Kamis (22/2/2024) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat (23/2/2024).
Informasi sebaran titik panas ini sudah disampaikan ke pihak terkait, seperti Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran, Manggala Agni, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Menurut dia, jumlah titik panas sebanyak 101 ini mengalami peningkatan dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (21/2/2024), yang terpantau 31 titik dan tersebar di empat kabupaten yakni Paser tiga titik, Kutai Barat (2), Kutai Timur (10), dan Kutai Kartanegara (16).
Sedangkan 101 titik yang terpantau Kamis (22/2/2024) tersebar di lima kabupaten, yakni Kabupaten Paser satu titik, Kutai Barat (3), Kutai Timur (51), Kutai Kartanegara (40), dan Berau (6), rata-rata titik panas tersebut memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Rinciannya, Kabupaten Paser yang terdeteksi satu titik berada di Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Kutai Barat dengan tiga titik, tersebar di tiga kecamatan yaitu Dilangputi, Muara Pahu, dan Siluq Ngurai.
Kabupaten Kutai Timur yang terpantau 51 titik panas tersebar di 10 kecamatan, yakni Sangatta Utara (1), Bengalon (11), Kaliorang (1), Kaubun (3), Kongbeng (10), Muara Ancalong (5), Muara Wahau (4), Rantau Pulung (3), Sangkulirang (1), dan Telen (11).
Kabupaten Kutai Kartanegara terpantau 40 titik tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kembang Janggut (1), Loa Janan (1), Marangkayu (7), Muara Badak (1), Muara Kaman (19), Muara Muntai (8), Sebulu (1), Samboja (1), dan Tenggarong (1).
Sedangkan Kabupaten Berau yang terpantau enam titik, tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kelay (3), Pulau Derawan (2), dan Talisayan (1).
Mengingat jumlah titik panas mengalami peningkatan, ia mengimbau semua pihak selalu waspada dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun di lahan agar tidak terjadi penambahan maupun perluasan titik panas.
"Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari terakhir, sehingga hal ini dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan terjadi karhutla saat terkena api maupun bara yang kecil sekalipun," ujarnya.