Jumat 23 Feb 2024 14:00 WIB

STHD Klaten akan Jadi Kampus Hindu Negeri Pertama di Jawa  

STHD Klaten tempat pendidikan calon guru Hindu

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas melakukan peninjauan ke Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) di Klaten Jawa Tengah, Kamis (22/2/2024).
Foto: Dok Istimewa
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas melakukan peninjauan ke Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) di Klaten Jawa Tengah, Kamis (22/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas melakukan peninjauan ke Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) di Klaten Jawa Tengah, Kamis (22/2/2024).

Kampus ini akan segera menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu pertama yang berstatus negeri di Pulau Jawa.

Baca Juga

Kunjungan Azwar Anas ini dalam rangka memberikan pengarahan untuk mempercepat perubahan status STHD Klaten menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa.

“Hari ini Alhamdulillah kita datang di STHD Klaten sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi untuk mendorong peningkatan harmoni dan peningkatan SDM teman-teman Hindu di seluruh Indonesia. Dan melihat konten strategisnya di Klaten ini, maka Insya Allah besok Kemenpan-RB akan segera menandatangani persetujuan terkait dengan penegerian di Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten,” kata Azwar Anas dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/2/2024).

“Mudah mudahan dengan ini, ke depan SDM-SDM yang dihasilkan dari sekolah ini akan bermanfaat dan berdampak untuk masyarakat di Indonesia,” ucap dia.

Sebelumnya, dalam arahannya Azwar Anas mendorong agar digitalisasi di STHD dapat terus dikembangkan tanpa meninggalkan pengembangan untuk menciptakan harmonisasi.

STHD diharapkan untuk dapat mempersiapkan ruang culture leader dalam birokrasi dan juga digitalisasi yang dapat diseimbangkan dengan dimensi spiritualitas. 

“Selain itu, STHD juga dapat mengembangkan prinsip dan juga nilai-nilai keagamaan yang sangat sarat dengan nilai harmoni,” kata dia. 

Oleh karena itu, Azwar Anas mendorong STHD untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain dalam melahirkan alumni ataupun lulusan yang unggul.

Di akhir pengarahannya, dia pun mendukung dan memberikan support untuk penegerian kampus STHD, serta mengajak menjadi garda terdepan dalam menjaga harmoni dan spiritual sesuai dengan arahan dan pesan Presiden Republik Indonesia.

Dia berharap, perubahan proses pengalihan status STHD tersebut dapat segera terealisasi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kemenag RI, Prof I Nengah Duija menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas karena sudah berkenan memberikan kesempatan kepada umat Hindu mengembangkan pendidikan keagamaan di level pendidikan tinggi.

“Mudah-mudahan harapan dari pak Menpan-RB bisa ditindaklanjuti dan bisa menghasilkan sumber daya Hindu yang andal untuk membangun peradaban Hindu di tanah Jawa ini,” ujar dia. 

Dalam sambutannya, Prof I Nengah Duijaq juga menyampaikan bahwa STHD Klaten ini sebagai tempat untuk melahirkan guru agama Hindu. Dia berharap, STHD segera dinegerikan dan menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu pertama yang berstatus negeri di Pulau Jawa.

“Kampus STHD ini harus terus bergerak untuk dapat meningkatkan kualitas lulusannya. Selain itu, berbagai situs sejarah, artefak yang ada di Pulau Jawa, seperti Candi Prambanan dan masih banyak candi-candi yang lain memerlukan SDM untuk dapat mengungkap dan juga merawat peradaban Indonesia,” ucap dia. 

Sehingga, tambah dia, aktivitas-aktivitas akademis dan riset-riset ilmiah harus diupayakan untuk dikembangkan oleh Perguruan Tinggi, dan STHD berpeluang untuk dapat menjaga hal tersebut. 

“Dengan demikian, STHD yang sudah hampir lima tahun menunggu keputusan dan penegerian kampus ini untuk dapat meningkatkan aktivitas-aktivitas ilmiah agar dapat merawat dan menjaga peradaban Nusantara,” kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement