Rabu 21 Feb 2024 20:17 WIB

Pemprov Banten Jamin Pasokan Beras Aman Jelang Ramadhan

Stok beras tersebut dipastikan akan cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.

Pekerja mengangkut paket beras SPHP (stabilisasi pasokan harga pasar) ukuran 5 kilogram untuk dikirim ke pasar-pasar, di Serang, Banten, Kamis (15/2/2024). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah telah menginstruksikan Perum Bulog untuk menggenjot pasokan beras paket SPHP seharga Rp10.900 per kg ke pasar-pasar guna menstabilkan kembali harga beras yang sempat naik.
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut paket beras SPHP (stabilisasi pasokan harga pasar) ukuran 5 kilogram untuk dikirim ke pasar-pasar, di Serang, Banten, Kamis (15/2/2024). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah telah menginstruksikan Perum Bulog untuk menggenjot pasokan beras paket SPHP seharga Rp10.900 per kg ke pasar-pasar guna menstabilkan kembali harga beras yang sempat naik.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menjamin ketersediaan beras mencukupi menjelang masuknya bulan Ramadhan pada Maret 2024.

 

Baca Juga

"Kami memastikan stok beras aman, baik itu SPHP maupun premium. Kami juga mendorong agar distributor beras premium untuk dapat memperkuat pasokan," kata Pejabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, saat Rakorda Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Banten, di Serang, Rabu (21/2/2024).

 

Al menyebutkan jumlah stok beras di Bulog setempat mencapai 6.131 ton. Jumlah stok beras tersebut dipastikan akan cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.

 

Sementara itu, untuk menjaga stabilisasi harga, Al mengatakan akan melakukan operasi pasar di kabupaten/kota yang dilakukan langsung oleh bupati maupun wali kota, selain itu juga melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.

 

"Kami terus melakukan operasi pasar, dalam rangka melakukan stabilisasi harga, kami terus berada di lapangan untuk mengendalikan harga dan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat," katanya.

 

Selain itu, pihaknya menyampaikan apabila ada hal-hal tertentu yang harus ada intervensi nasional tentu harus melaporkannya dan siap menjalankan fungsi pemerintah daerah dalam rangka stabilisasi harga.

 

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten Ameriza M Moesa mengatakan kepada tim pengendalian inflasi daerah (TPID) untuk menjalankan program unggulan yang selama ini sudah berjalan.

 

"Dengan adanya kegiatan Rakorda TPID dan TP2DD se-Banten ini dapat memberikan kegiatan terkait upaya pengendalian inflasi terlebih menjelang bulan Ramadhan," ujarnya lagi.

 

Rakorda TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Banten ini, dihadiri oleh seluruh kepala daerah di Banten dalam rangka penguatan strategi TPID dan TP2DD untuk mendukung stabilitas harga pangan dan ekonomi keuangan digital di Banten, dan berlangsung di Hotel Aston Serang, Banten.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement