REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia melakukan memantau dan mengevaluasi dampak pembangunan Sirkuit MotoGP maupun pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Dokumen yang dibutuhkan sudah kita serahkan, sehingga tinggal menunggu hasil kesimpulan dari BPK RI," kata Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah usai menerima kunjungan perwakilan BPK RI di kantor bupati setempat, Rabu (21/2/2024).
Ia mengatakan evaluasi yang dilakukan BPK RI terhadap pembangunan Sirkuit termasuk pengembangan KEK Mandalika tersebut mulai dari sektor ekonomi, jasa dan pendapatan asli daerah (PAD). "Yang dievaluasi itu dampak dari pengembangan KEK Mandalika di Lombok Tengah khususnya," kata Nursiah.
Ia mengatakan secara umum dampak pembangunan sirkuit di KEK Mandalika sangat signifikan terhadap pertanyaan ekonomi maupun PAD Lombok Tengah. Selain itu, pembangunan sirkuit itu telah menumbuhkan para pelaku UMKM baru dan berbagai macam pembangunan terus berkembang.
"Salah satu contoh banyak UMKM yang tumbuh. Artinya manfaat sangat signifikan terhadap pembangunan di Lombok Tengah," ungkapnya.
Selain itu secara kasat mata bisa dilihat dampak pembangunan Sirkuit Mandalika adalah harga tanah di Lombok Tengah saat ini terus meningkat, pembangunan hotel dan restoran terus bertambah. "Banyak manfaat dari pengembangan KEK Mandalika," kata dia.
Nursiah menambahkan, yang menjadi tugas pemerintah daerah dan pemerintah provinsi maupun pusat dengan adanya pengembangan KEK ini adalah bagaimana meningkatkan sumber daya manusia (SDM), sehingga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produk para UMKM.
"Meningkatkan SDM masyarakat menjadi tugas kita sekarang," kata dia.