REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemimpin Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat Ahmad Mustari mengatakan saat ini harga eceran tertinggi (HET) beras premium Bulog di Jayapura tercatat Rp 14.800 per kilogram.
"Sedangkan harga beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) normal yaitu Rp 11.800 per kilogram," kata Ahmad Mustari, di Jayapura, Rabu (21/2/2024).
Dia menegaskan, tidak ada kenaikan harga beras Bulog, baik untuk SPHP maupun yang premium. Ketika ditanya tentang persediaan beras di gudang Bulog yang ada di Tanah Papua, Mustari mengaku saat ini ada sekitar 12 ribu ton beras yang mampu bertahan selama satu setengah bulan.
Bulog selain melayani beras untuk program SPHP, juga golongan anggaran, bantuan pangan, dan cadangan bila terjadi bencana. "Walaupun diproduksi hanya bertahan satu setengah bulan, namun masyarakat diharap tidak perlu khawatir karena secara berkala ada pasokan dari wilayah pemasok beras," kata Ahmad Mustari, didampingi Manager Operasional dan Pelayanan Publik Guido XL Pereira.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Asprindo) Papua Haris Manuputty mengakui harga beras di Jayapura mengalami kenaikan berkisar Rp 500 per kilogram hingga Rp 1.100 per kilogram. Menurut dia, harga beras di Jayapura naik karena harga dari pemasok juga mengalami kenaikan
"Walaupun demikian masyarakat diminta tidak perlu khawatir, karena persediaan aman dengan pasokan lancar," kata Haris Manuputty.