Rabu 21 Feb 2024 14:30 WIB

Outlook Infrastruktur Ekosistem Ekonomi Syariah

Secara umum riset ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mengalami kemajuan.

Ekonomi Syariah. Ilustrasi
Foto:

Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM dan talenta di sektor ekonomi dan keuangan syariah dirasa terus mengalami kemajuan dan sudah memiliki kemampuan untuk bersaing di tingkat global. Terlebih peringkat Indonesia yang selama 2 tahun berturut-turut menduduki posisi pertama dalam bidang pendidikan pada Islamic Finance Development Report.

Pada 2021, Indonesia memiliki 954 program studi rumpun ekonomi dan keuangan syariah yang tersebar di seluruh nusantara. Selain itu, antara rentang waktu 2016 sampai dengan November 2023, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Keuangan Syariah sudah melakukan sertifikasi profesi untuk lebih dari 18 ribu asesi.

Namun demikian, perkembangan ini bukan tanpa adanya tantangan yang tak bisa dipungkiri. Tantangan-tantangan tersebut beberapa diantaranya seperti disparitas kualifikasi dan kompetensi SDM, disrupsi teknologi, serta ketidakpastian ekonomi luar dan dalam negeri.

Untuk menghadapi hal-hal tersebut, KNEKS telah membuat Peta Jalan Pembangunan SDM Unggul Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah 2022-2024. Peta Jalan ini memiliki empat misi pengembangan SDM ekonomi dan keuangan syariah, yaitu 1) melaksanakan pembangunan SDM dan talenta sejak dini melalui pendidikan berkelanjutan, 2) mengembangkan standardisasi kompetensi, 3) mengembangkan infrastruktur dan metode pembangunan SDM, dan 4) mengembangkan kompetensi SDM.

Peta jalan pembangunan SDM unggul dan talenta disusun secara komprehensif sehingga dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM secara lebih terarah dan terukur. Mengingat begitu pentingnya fungsi SDM dalam meningkatkan produktivitas kerja di sektor ekonomi dan keuangan syariah, KNEKS akan menyusun Peta Jalan SDM unggul dan talenta 2025-2029. Peta Jalan kedua ini diharapkan dapat melakukan evaluasi mendalam terkait target dan dari capaian dokumen sebelumnya.

Pembaruan serta akselerasi dalam penyusunan strategi dan program prioritas pengembangan SDM untuk lima tahun ke depan juga perlu menjadi perhatian dalam Peta Jalan 2025-2029. Hal ini tentunya agar Peta Jalan ini tetap menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan SDM dan talenta ekonomi dan keuangan syariah.

Kesadaran dan Literasi Publik

Dalam beberapa tahun terakhir, indeks literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah mengalami peningkatan walau tidak begitu signifikan. Wapres Ma’ruf Amin yang juga merupakan Ketua Harian KNEKS telah memberikan mandat agar literasi ekonomi syariah mencapai 50%. Pencapaian target tersebut dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu 30% di tahun 2023, 40% di tahun 2024, dan 50% di tahun 2025.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, indeks literasi ekonomi syariah di tahun 2019 adalah sebesar 16,3%. Hal ini berarti dari 100 orang, hanya 16 orang yang mengerti tentang ekonomi syariah. Kemudian pada tahun 2021, hasil survei menyatakan bahwa indeks literasi ekonomi syariah meningkat menjadi 20,0% dan pada 2022 menjadi 23,2%. Pada tahun 2023, indeks literasi ekonomi syariah adalah sebesar 28,01%, kurang sedikit dari target 30% di tahun 2023.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan syariah, yang mana pada tahun 2016 tingkat literasi hanya sebesar 8,1%, dan tingkat inklusi sebesar 11,1%. Kemudian pada tahun 2019 indeks literasi dan inklusi keuangan syariah meningkat sangat kecil, yaitu literasi menjadi sebesar 8,93% dan menjadi inklusi turun menjadi 9,1%. Tiga tahun berikutnya, tahun 2019, indeks literasi keuangan syariah sebesar 9,14% sementara inklusi keuangan syariah sebesar 12,12%.

Untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah, berbagai kegiatan telah dilaksanakan secara masif, salah satunya melalui Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia. ISEF yang menjadi perhelatan ekonomi syariah terbesar di Indonesia, bahkan dunia, telah menyelenggarakan 62 rangkaian kegiatan sepanjang 2023. Kegiatan-kegiatan tersebut berbentuk forum internasional, forum nasional, pameran, dan peluncuran strategi serta aplikasi terkait ekonomi syariah.

Upaya peningkatan literasi juga menjadi salah satu program strategis KNEKS. Selain mendorong berbagai kegiatan dan acara secara masif, KNEKS juga membentuk kelompok kerja (pokja) yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan dalam rangka percepatan peningkatan literasi ekonomi syariah. Saat ini pokja tersebut tengah menyusun Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI) 2024-2025.

Dalam strategi SNLIEKSI 2024-2025, analisa gap dan serangkaian isu terkait pemahaman, promosi, dan hal-hal tentang peningkatan literasi dan inklusi dibahas secara holistik. Strategi nasional ini nantinya diharapkan menjadi rujukan dalam menjalankan langkah-langkah strategis terkait literasi dan inklusi pada sektor ekonomi dan keuangan syariah di sepanjang 2024-2025.

Sebagai upaya peningkatan literasi, KNEKS juga membuat Brand Ekonomi Syariah berbentuk logo/simbol milik negara yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo selaku Ketua KNEKS pada 25 Januari 2021 lalu. Brand ini diusung sebagai pemersatu langkah seluruh pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

Mengangkat tagline “Kebaikan Untuk Semua”, brand ini menjadi instrumen penting dalam penyampaian kepada masyarakat bahwa identitas ekonomi syariah sesungguhnya bersifat inklusif. Artinya ekonomi syariah bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, tapi juga bisa dinikmati oleh semua orang. Hal ini dikarenakan ekonomi syariah memiliki prinsip adil, tolong-menolong, jujur, dan keberpihakan pada yang lemah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement