REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM PASER UTARA -- Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, meminta jajaran Dinas Pariwisata provinsi itu berpikir kreatif mencari terobosan dalam industri pariwisata agar lebih berkembang dan maju.
“Dinas Pariwisata harus mempunyai terobosan agar sektor industri pariwisata tetap hidup dan berkembang,” ucap Akmal di Penajam Paser Utara, Selasa (20/2/2024).
Akmal mengatakan industri pariwisata memiliki dampak yang luar biasa dalam meningkatkan perekonomian jika dikelola secara maksimal.
Dinas pariwisata harus bisa memetakan dan melihat dengan jeli potensi-potensi wisata yang dapat didorong menjadi wisata unggulan. “Saya sudah berkeliling di wilayah Kaltim dan melihat masih banyak potensi wisata yang belum digarap,” tuturnya.
Dia mengajak jajaran Dinas Pariwisata sama-sama belajar mengelola potensi itu dan berkolaborasi dengan mitra dan para pemangku industri pariwisata lainnya.
“Sungai Mahakam yang sebenarnya bisa dikelola lebih optimal seperti sungai Chao Praya di Thailand,” ujarnya.
Akmal menilai permasalahan yang ada selama ini dalam industri pariwisata, yaitu kurangnya promosi, akomodasi yang tidak nyaman maupun infrastruktur.
“Hal ini juga terjadi secara umum bidang industri pariwisata di Indonesia,” kata Akmal.
Sebelumnya Akmal menceritakan akan pentingnya identitas daerah atau simbol dalam mengenalkan suatu daerah. Penajam Paser Utara misalnya, yang memiliki simbol rusa Sambar, harus berupaya melestarikan, sehingga masyarakat luar tahu, di PPU ada rusa Sambar.
“Saya menantang Pak Pj Bupati di area kantor bupati ini ada rusa yang dipelihara dan dilihat,” kata Akmal.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi mengatakan industri pariwisata di Kaltim semakin bertumbuh, karena meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk berwisata. Terlebih Kaltim telah ditetapkan menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Hal ini akan meningkatkan nilai ekonomi sektor pariwisata," ujar Ririn.
Pemprov Kaltim, melalui Dinas Pariwisata terus berupaya mengembangkan destinasi yang berdaya saing dan berkelanjutan. Karena itu, sektor pariwisata perlu dikelola dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat.