Senin 12 Feb 2024 21:59 WIB

Dua Rumah Rusak Terdampak Ledakan Tabung Gas Helium di Ponorogo

Korban memiliki usaha balon.

Balon berisi gas helium (ilustrasi).
Foto: Guardian
Balon berisi gas helium (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Sebanyak dua rumah di Desa Dadapan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur rusak parah akibat tabung gas berisi gas helium milik pedagang balon meledak, Senin (12/2/2024).

Pemilik usaha balon sekaligus pemilik rumah yang menjadi lokasi kejadian, Katimun (45), sempat lari menyelamatkan diri sesaat sebelum ledakan terjadi.

Baca Juga

"Korban terluka cukup parah. Ia sudah berusaha lari menjauh untuk keluar rumah, tapi ledakan keburu terjadi dan mengenainya," kata Kapolsek Balong, Ponorogo, AKP Agus Wibowo, dikonfirmasi setelah apel pengamanan menjelang Pemilu 2024 di daerah itu.

Kondisi korban mengalami luka sebagian besar tubuh bagian belakang. Katimun saat ini dirawat di rumah sakit setempat guna rehabilitasi luka bakar yang dialami.

Selain itu, kerasnya ledakan menyebabkan dinding rumah Katimun dan rumah adiknya yang bersebelahan jebol di beberapa bagian. Atap genting rumah mereka juga rontok.

Selain itu, tabung gas yang berisi helium tersebut terpental ke rumah milik tetangga, hingga menyebabkan pintu rumah milik tetangga jebol dan tembok rumah berlubang.

"Kejadiannya dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 WIB, tiba tiba ada suara ledakan keras, saya cek rumah pak Katimun sudah rusak," kata Maliyat, tetangga korban.

Setelah ledakan di rumah Katimun, dirinya melihat korban berlumuran darah karena menderita luka di tubuh.

Selain itu, di sekitar ledakan terdapat serbuk aluminium dan tabung gas yang hancur berkeping-keping. "Yang rusak rumah milik Katimun dan rumah milik adiknya yang jebol pada bagian pintu," katanya.

Polisi yang datang tak berapa lama kemudian segera melakukan evakuasi dan penyelidikan atas kejadian tersebut. Berdasar keterangan sementara dari korban dan saksi tetangga korban, ledakan berasal dari lokasi tabung gas helium milik korban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement