Sabtu 03 Feb 2024 15:52 WIB

Megawati dan Ahok Hadiri Kampanye Akbar di GBK

Megawati dan ketum parpol koalisi pukul kentongan kewaspadaan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menghadiri kampanye akbar Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menghadiri kampanye akbar Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan menggelar kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGB), Jakarta. Empat ketua umum partai politik pengusung Ganjar-Mahfud juga akan menghadiri acara yang bertajuk "Hajatan Rakyat" itu. 

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati hadir dalam Hajatan Rakyat tersebut. Termasuk pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum Partai Hanura Osman Sapta Odang (OSO)

Baca Juga

Turut hadir pula Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kedatangannya adalah pasca resmi mengundurkan diri dari posisi sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Selain ketua umum partai politik, kader PDIP yang menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju juga akan hadir dalam kampanye akbar tersebut. Di antaranya Pramono Anung, Yasonna Laoly, Tri Rismaharini, Bintang Puspayoga, dan Abdullah Azwar Anas.

Megawati bersama para ketua umum partai politik secara serentak akan memukul "kentongan kewaspadaan". Pemukulan dilakukan di hadapan ribuan massa yang hadir di Stadion GBK.

"Pemukulan kentongan ini sebagai simbolisasi agar masyarakat tersadar untuk ikut menjaga kewaspadaan, melawan intimidasi dan kecurangan yang mungkin yang terjadi di Pilpres 2024 ini," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. 

"Kentongan ini tradisi masyarakat secara kolektif dan simbol kewaspadaan serta hidup dalam tradisi bangsa. Masyarakat pun diajak untuk ikut berpartisipasi mengawal pemilu yang jurdil. "

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement