Rabu 17 Jan 2024 20:18 WIB

ZIS Beri Kesejahteraan dan Kebahagiaan untuk Masyarakat Pesisir

ZIS mengalirkan kebaikan dan juga membuka jalan keluar bagi yang membutuhkan.

Nelayan. Masyarakat pesisir mendapatkan manfaat dari ZIS.
Foto:

Inovasi Program

Ketika orang-orang kaya membayar zakat, menunaikan infak dan sedekah, maka itu satu kondisi yang sangat baik. Akan menjadi lebih baik lagi kala lembaga pengelola zakat, infak dan sedekah juga memiliki inovasi program yang memadai, menjawab kebutuhan masyarakat.

Seperti yang Laznas BMH lakukan di Pasir Gombong, khitan berkah. Total anak yang dikhitan ada 30 jiwa. Tentu mengkhitan mereka satu persatu butuh waktu. Maka agar tidak terjadi kebosanan pada jiwa anak serta orang tua yang menemaninya, Laznas BMH juga hadirkan program Indonesia Bercerita. Sebuah program yang menghadirkan story teller yang mengajak anak-anak peserta khitan itu menunggu antrian sembari belajar melalui dongeng.

Ternyata, program itu tidak saja mengundang antusiasme anak-anak peserta khitan. Para orang tua terutama kaum ibu, juga sangat menikmati sajian kisah dari story teller, yang dalam hal itu disampaikan oleh Kak Ryan.

Dalam amatan yang saya lakukan, program ini tidak saja menjadi solusi bagaimana fitrah anak terjaga, tetapi juga memberikan sarana edukasi yang ringan, mudah dipahami dan menyenangkan untuk diikuti. Sehingga tidak satu pun wajah anak-anak dan orang tua yang meninggalkan area Masjid Al-Husna sebagi lokasi kegiatan khitan berkah berlangsung, melainkan menampakkan wajah yang ceria disertai senyum yang terus menerus.

Jadi, amanah dari kaum Muslimin berupa zakat, infak dan sedekah, yang dikelola dengan tepat, dapat memberikan multimanfaat program yang benar-benar dirasakan langsung oleh warga. Dan, kita bisa meraba secara kasat mata, wahana berupa hiburan yang edukatif bagi anak-anak dan warga pesisir bukanlah hal yang sering dan mudah mereka peroleh. Artinya, inovasi program Indonesia Bercerita dari BMH benar-benar memberikan jawaban akan dahaga forum berkumpul yang edukatif dan menggerakkan.

Pada akhirnya kita dapat memahami Islam selalu memberikan jalan bagaimana kehidupan sosial kemasyarakatan berjalan dengan baik. Zakat, infak dan sedekah satu sisi tampak sebagai "tugas" berbagi harta dari yang kaya kepada yang miskin. Namun, dalam dimensi akhlak itu adalah sarana yang Allah hadirkan untuk orang-orang kaya punya kesempurnaan iman.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim).

Karena itu tidak ada kata yang perlu kita sepakati dalam upaya membangun masyarakat Islam yang lebih baik selain terus berupaya meningkatkan kebaikan dan dampak multimanfaat dari zakat, infak dan sedekah ini. Kita perlu merenungkan apa yang ditekankan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya.

“Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya, padahal ia mengetahuinya." (HR At-Thabrani).

Tetangga bagi orang yang hidup di rumah mewah, biasanya juga orang yang kaya, terlebih mereka tinggal di satu kawasan perumahan. Lalu siapa tetangga yang sekarang dalam keadaan lapar? Jelas adalah mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Tuhan telah menyediakan lembaga-lembaga amal sosial keagamaan sebagai jembatan membantu mereka yang memerlukan, layaknya BMH. Jadi, tetap sedekah, teruslah berinfak, dan jangan lupa membayar zakat. Karena itulah jalan terbaik bagi orang kaya menjaga iman dan menstabilkan kehidupan sosial kemasyarakatan bangsa ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement