Rabu 27 Dec 2023 02:29 WIB

Ledakan Smelter Morowali: Korban Meninggal Bertambah Jadi 18 Orang, Polisi Masih Olah TKP

Hingga kini tim gabungan masih lakukan olah TKP ledakan smelter di Morowali, Sulteng.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
A police officer stands guard near the site where a furnace explosion occurred at PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel smelting plant in Morowali, Central Sulawesi, Indonesia, Sunday, Dec. 24, 2023. A smelting furnace has exploded at the Chinese-owned nickel plant on Indonesia
Foto: AP Photo
A police officer stands guard near the site where a furnace explosion occurred at PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel smelting plant in Morowali, Central Sulawesi, Indonesia, Sunday, Dec. 24, 2023. A smelting furnace has exploded at the Chinese-owned nickel plant on Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab terjadinya ledakan di tungku smelter milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Untuk korban meninggal dunia akibat ledakan tersebut bertambah menjadi 18 orang, delapan di antaranya tenaga kerja asing (TKA).

 

Baca Juga

 

“Untuk penyelidikan sementara kami masih berjalan, olah TKP belum selesai dan masih berlangsung. Kemudian, untuk jumlah korban update persiang ini itu yang meninggal menjadi 18 orang,” ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto kepada awak media, Selasa (26/12/2023).

 

Lebih lanjut, kata Suprianto, sampai dengan saat ini pihaknya belum menemukan bukti baru terkait meledaknya tungku smelter buatan China tersebut. Nantinya, hasil dari oleh tempat kejadian perkara tersebut akan dikeluarkan Puslabfor Bareskrim Polri. Selain itu pihaknya juga belum menetapkan tersangka kasus meledaknya tungku smelter tersebut.

 

“Belum (tersangka) kami masih penyelidikan kami olah TKP belum selesai ini kami masih di sekitaran TKP, Tim Gabung sementara masih oleh TKP,” ungkap Suprianto

 

Diketahui, ledakan tungku smelter asal China itu terjadi sekitar pukul 05.30 WITA. Pada saat itu, sebanyak 35 karyawan melakukan perbaikan tungku, dan memasang pelat di sejumlah bagian. Kemudian secara tiba-tiba tungku meledak dan memicu ledakan tabung oksien yang ada di sekitar tungku. Akibatnya belasan pekerja meninggal dunia, termasuk pekerja asal Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement