Senin 25 Dec 2023 20:44 WIB

3 Desa di Indramayu Diterjang Banjir Rob Selama Libur Natal

Banji rob sudah berlangsung selama sepekan

Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Tiga desa di pesisir pantura Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, diterjang banjir rob, Senin (25/12/2023).
Foto: Dok Republika
Tiga desa di pesisir pantura Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, diterjang banjir rob, Senin (25/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Tiga desa di pesisir pantura Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, diterjang banjir akibat pasang air laut atau yang dikenal dengan sebutan rob, Senin (25/12/2023).

Adapun ketiga desa itu masing-masing Desa Eretan Wetan, Eretan Kulon dan Kertawinangun. Kondisi itu membuat warga di tiga desa tersebut tak bisa menikmati hari libur Natal karena justru direpotkan dengan genangan air banjir yang memasuki rumah mereka.

Baca Juga

Warga pun sulit untuk beraktivitas di luar rumah karena air banjir mengepung lingkungan permukiman mereka.

Dari ketiga desa itu, kondisi terparah dilaporkan terjadi di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur. Di desa tersebut, ada ribuan rumah warga yang tersebar di lima blok yang dilaporkan terdampak rob.

Kelima blok itu, yakni Blok Condong, Pangpang 1, Pangpang 2, Prempu 1 dan Prempu 2. "Yang paling terdampak di Blok Condong, karena lokasinya di pinggir laut dan pinggir sungai,’’ ujar Kepala Desa Eretan Wetan, Edi Suhaedi.

Banjir rob di pesisir Eretan itu diketahui sudah berlangsung sejak sekitar sepekan yang lalu. Namun, banjir rob disebut terbilang parah pada hari ini. Air laut terpantau naik mulai pukul 05.00 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 08.00 WIB.

Ketinggian air rob yang menggenangi rumah warga pun bervariasi, antara 30 sampai 50 centimeter. Selain rumah warga, rob juga menggenangi akses jalan dan fasilitas publik.

Edi memastikan, hingga kini tidak ada laporan rumah milik warganya yang mengalami kerusakan akibat bencana tersebut. Dia pun menyatakan, warganya hingga kini memilih tetap tinggal di rumah masing-masing dan tidak ada yang mengungsi. 

"Kami minta warga untuk tetap waspada karena banjir rob akhir-akhir ini sulit diprediksi,’’ tukas Edi.

Edi menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan lokasi pengungsian, seperti di balai desa dan tempat lain yang aman. ‘’Mudah-mudahan rob cepat surut,’’ tutur Edi.

Ketua KUD Misaya Mina Eretan Wetan, Rasgianto, mengakui, kedatangan banjir rob saat ini tak menentu waktunya.

Baca juga: Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar

"Tapi rob kali ini membuat kaget, gede banget. Jalan masuk sampai area TPI tergenang. Kemaren-kemaren, banjir rob tak terlalu parah,’’ jelas Rasgianto.

Hal senada diungkapkan seorang warga setempat, Dedi. Dia menyebutkan, rob kali ini tidak hanya menerjang permukiman warga yang berada di dekat bibir pantai. Tetapi juga disebelah selatan jalan raya pantura.

"Semua kena (rob). Cuma ketinggian robnya saja yang beda. Mau keluar rumah juga susah, dimana-mana air,’’ keluh Dedi.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement