REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perubahan iklim, pencemaran udara, pemborosan sumber daya, pengelolaan sampah, adalah beberapa permasalahan yang harus diselesaikan disekitar kita. Melalui Perjanjian Paris yang ditandatangani, di hadapan negara-negara lain, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.
Dikutip dari Antara, Rabu (20/12/2023), pemerintah Indonesia saat ini gencar mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), sesuai dengan komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor energi sebesar 358 juta ton CO2 atau 12,5 persen dengan kemampuan sendiri atau 446 juta ton CO2 atau 15,5 persen dengan bantuan internasional pada 2030, sesuai dokumen "National determined contribution" (NDC).
Selain itu, pemerintah juga menargetkan "net zero emission" (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut bahwa Indonesia sendiri memiliki potensi energi yang besar untuk pemanfaatan EBT, seperti surya, hidro, hingga panas bumi.
Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan peran aktif berbagai kalangan mulai dari pemerintah, perusahaan, akademisi, komunitas, dan media untuk saling berkolaborasi mengurangi dampak lingkungan.
Namun, tak sedikit pihak yang belum menyadari bahwa sektor bangunan dan konstruksi adalah penyumbang gas emisi yang sangat signifikan yakni mencapai 40% dari keseluruhan emisi karbon. Menyikapi hal tersebut, Green Building Council (GBC) Indonesia sebagai established member dari World Green Building Council melakukan beberapa inisiatif diantaranya melakukan edukasi masyarakat, menciptakan perangkat penilaian bangunan hijau, dan terus berusaha mengembangkan dan mendampingi gerakan sustainability dalam aspek green building secara massive.
Melalui “GREENSHIP Gala” yang mengangkat tema “Memperingati Inovasi dan Dedikasi Menuju Indonesia Net Zero Emission 2060”, GBC melibatkan berbagai kalangan untuk meningkatkan kesadaran tentang Bangunan Hijau.
GBCIdeas Main Show 2023 terbuka secara umum telah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat langsung dan terinspirasi dari ide-ide revolusioner di bawah tema “Net Zero Mini Residential Cluster” yang dipaparkan para peserta. Didampingi oleh ketiga juri, Jeff Oatman sebagai Ketua Asia Pacific Network World Green Building Council, Prasetyoadi selaku Managing Director PDW, dan Andre Jonathan sebagai Direktur Operasional ASDI.
Semua hadirin dan juri kagum dengan hasil paparan pada Main Show setelah para finalis dievaluasi dan dikritik pada masa bootcamp. Dari pemaparan ide dari 5 kelompok Idea Contributor yang luar biasa ini, COMUNITREE berhasil meraih peringkat pertama disusul oleh Sielti Wellbeing dan GreenNest sebagai peringkat dua dan ketiga.
GBC Indonesia juga meluncurkan perangkat penilaian bangunan hijau baru yakni “GREENSHIP Data Center” dan “Aplikasi Net Zero” dalam kesempatan ini. GREENSHIP Data Center, secara langsung berkesempatan untuk melakukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menunjuk proyek Pusat Data Nasional sebagai pilot project dari penerapan perangkat penilaian baru ini.
Dari hasil penilaian ketat dan melibatkan berbagai ahli, ilmuwan, pakar, dan praktisi, proyek Pusat Data Nasional ini telah berhasil meraih sertifikat GREENSHIP Data Center dengan predikat Platinum (tertinggi). Raihan ini telah menjadi sejarah baru di Indonesia dan diharapkan akan menjadi terobosan baru dalam mendukung visi dan misi pembangunan berkelanjutan di bumi pertiwi.
Merayakan pencapaian luar biasa ini, acara GREENSHIP Gala juga diisi oleh momen membanggakan yaitu penyerahan sertifikat GREENSHIP Design Recognition Data Center langsung kepada perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Vidia Utami Fariinzi dan Dhanang Sutawijaya serta Sukainah Husein selaku Project Director PT. Ellipse Projects Indonesia.
Soft-launching aplikasi GREENSHIP Net Zero pun dilakukam. Dipresentasikan langsung oleh Iwan Prijanto selaku Ketua Umum GBC Indonesia, peluncuran program ini diharapkan akan membantu perjalanan menuju Net Zero Emission di tahun 2060 yang akan datang.
Acara GREENSHIP Gala ini ditutup oleh “GREENSHIP Award” yakni pemberian penghargaan kepada individu dan lembaga yang telah menunjukkan semangat dan prestasi luar biasa dalam memajukan konsep bangunan hijau di Indonesia.
"Terimakasih atas peran-peran luar biasa para individu dan instansi dalam perjalanan berkelanjutan ini. Kami juga mengajak masyarakat untuk turut dan terus serta untuk bersama-sama mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060," kata dia, Rabu (20/12/2023).