REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, ada sekitar 107,6 juta masyarakat yang diperkirakan akan melakukan kegiatan libur Natal dan Tahun Baru. Pemerintah pun akan menyiapkan antisipasi dan mengelola kegiatan libur Natal dan Tahun Baru sehingga perjalanan aman dan lancar.
"Akan ada kegiatan pergeseran masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan libur Nataru kurang lebih ada 107,6 juta masyarakat yang tentunya ini harus kita kelola dengan baik sehingga di dalam proses perjalanannya betul-betul bisa berjalan aman dan lancar," kata Kapolri usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Sigit mengatakan, Polri akan menyiapkan operasi untuk melaksanakan kegiatan pengamanan dan pengawalan saat Natal dan Tahun Baru. Salah satunya dengan menggelar operasi lilin yang dilaksanakan mulai 20 Desember-2 Januari.
Polri pun akan menerjunkan sekitar 129.923 personel baik Polri maupun TNI, dan stakeholder terkait.
"Di mana kegiatannya melibatkan kurang lebih 129.923 personel baik Polri TNI maupun seluruh stakeholder terkait," ujarnya.
Selain itu, Polri juga akan memberlakukan rekayasa lalu lintas, mulai dari pengaturan kontraflow hingga pemberlakuan one way untuk mengamankan arus mudik dan arus balik. Puncak arus mudik dan balik saat Natal dan Tahun Baru ini diperkirakan akan terjadi dua kali, yaitu menjelang Natal dan menjelang malam tahun baru.
"Tentunya kita akan memberlakukan rekayasa lalu lintas mulai dari pengaturan kontraflow sampai dengan one way dan ini tentunya kita sudah memiliki rumus trafic counting yang kemarin sudah kita coba pada saat pelaksanaan hari raya Idul Fitri," ujarnya.