Rabu 29 Nov 2023 01:36 WIB

Atasi Pengangguran, Pertamina Buat Gerakan Perempuan Konservasi Pinang

Program jadi inspirasi bagi upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Pertamina. ilustrasi.
Foto: borneomagazine.com
Pertamina. ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Rokan Regional I Sumatera, melalui Pertamina EP Pendopo Field menginisiasi Program Gemilang yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan konservasi sumber daya alam, khususnya tanaman pinang di Desa Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, sebagai upaya mengatasi isu pengangguran dan kemiskinan di desa tersebut.

Field Manager Pendopo Field I Wayan Sumerta dalam keterangan di Jakarta, Selasa, menyatakan Program Gemilang (Gerakan Perempuan Lestarikan Alam Melalui Konservasi Pinang) menjadi upaya awal dari pemberdayaan perempuan dan pelestarian lingkungan yang selanjutnya akan terus dikembangkan kebermanfaatannya di berbagai tingkatan.

Baca Juga

Dikatakan, Pertamina EP Pendopo Field pada 2022 melakukan pemetaan sosial di Desa Sukakarya yang mengidentifikasi adanya dua isu utama, yakni pengangguran dan kemiskinan.

Tingginya tingkat pengangguran diakibatkan oleh rendahnya sumber daya manusia (SDM) masyarakat, minimnya peluang pekerjaan, dan kurangnya sumber daya modal. Sementara itu, tingkat kemiskinan di Desa Sukakarya dipengaruhi oleh tingkat aksesibilitas dan aset yang rendah.

Data BPS Musi Rawas pada 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 846 orang atau 45,89 persen dari total populasi usia produktif di desa tidak bekerja, dan dari jumlah tersebut, 69,03 persen adalah perempuan. Dalam konteks kemiskinan, sebanyak 120 kepala keluarga (KK) dari total 693 KK di Desa Sukakarya dikategorikan miskin. Di tengah kondisi tersebut, tanaman pinang menjadi potensi sumber daya lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Program Gemilang lahir sebagai respons terhadap perubahan paradigma pemanfaatan tanaman pinang di Desa Sukakarya. Program ini melibatkan perempuan dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati untuk memimpin perubahan dalam tata kelola sumber daya alam dan ekonomi lokal dengan berfokus pada pemanfaatan tanaman pinang secara berkelanjutan.

Ketua KWT Melati Suhartini mengatakan kelompoknya berhasil memanfaatkan seluruh potensi tanaman pinang dengan menjalin kerja sama dengan startup nasional, Plepah Indonesia (Plepah.id).

"Kami mengolah pelepah pinang menjadi wadah ramah lingkungan dan menjualnya kepada Plepah Indonesia. Hasil dari inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi KWT Melati, tetapi juga mendukung upaya pengurangan emisi karbon dari pembakaran pelepah pinang," ujarnya.

Selain itu, KWT Melati berhasil meningkatkan partisipasi perempuan dalam anggotanya, dari 30 orang pada 2022 menjadi 60 orang pada 2023. "Program ini tidak hanya memberikan manfaat kepada anggota KWT Melati, tetapi juga kepada masyarakat Desa Sukakarya, termasuk petani pinang yang menjadi mitra," kata Suhartini.

Suhartini menambahkan KWT Melati juga berhasil meraih banyak penghargaan di tingkat daerah hingga nasional, berkat pelatihan dan pendampingan yang intens dari Pertamina EP Pendopo Field dalam memberdayakan ibu-ibu di Desa Sukakarya ini.

Field Manager Pertamina EP Pendopo Field, I Wayan Sumerta menyatakan program Gemilang menyentuh aspek SDG’s poin 1 dan 5 yaitu Tanpa Kemiskinan dan Kesetaraan Gender.

Pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan program-program berkelanjutan seperti Gemilang sebagai bentuk nyata Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

"Program ini menjadi inspirasi bagi upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan di berbagai wilayah," ujar I Wayan Sumerta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement