Ahad 26 Nov 2023 21:29 WIB

Tekan Stunting, Bandarlampung Gencarkan Pemberian Makanan Bergizi pada Balita

Jangan takut memeriksakan anak-anak ke puskesmas.

Sejumlah warga menunggu giliran saat penyaluran bantuan pangan di halaman Kantor Kecamatan Andir, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Pemerintah Kota Bandung menyalurkan bantuan pangan Program untuk Daerah Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa) berupa satu kilogram telur ayam dan satu kilogram daging ayam kepada 843 keluarga penerima manfaat (KPM).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah warga menunggu giliran saat penyaluran bantuan pangan di halaman Kantor Kecamatan Andir, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Pemerintah Kota Bandung menyalurkan bantuan pangan Program untuk Daerah Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa) berupa satu kilogram telur ayam dan satu kilogram daging ayam kepada 843 keluarga penerima manfaat (KPM).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, Lampung menggencarkan pemberian makanan bergizi untuk balita guna menekan angka stunting.

"Untuk menekan stunting, kami mengadakan pemberian makanan bergizi, seperti telur, susu, dan lainnya melalui posyandu dan puskesmas," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, Ahad (26/11/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan makanan bergizi diberikan pemkot untuk seribu anak di Bandarlampung, dengan harapan angka stunting bisa berada di bawah 10 persen ataupun nol persen pada tahun mendatang.

"Saya ingin pada 2024, kalau bisa Bandarlampung bebas stunting. Untuk mencapai target zero stunting, saya minta semua pihak di kota ini agar terus berkoordinasi," katanya.

Eva Dwiana optimistis dapat menurunkan angka stunting bahkan hingga nol persen pada 2024, karena telah menganggarkan bantuan penurunan stunting sebesar Rp 2 miliar untuk posyandu.

"Saya juga minta warga agar jangan takut memeriksakan anak-anaknya ke puskesmas atau ke posyandu, karena ini penting bagi pertumbuhan balita," kata dia.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri mengatakan penanganan stunting di kota ini sudah masuk dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Kalau target RPJMD di bawah 10 persen stunting di Bandarlampung, Insya Alllah hal itu bisa tercapai sebelum masa akhir RPJMD," kata dia.

Dia pun berharap dengan apa yang sudah dilakukan oleh Pemkot Bandarlampung terhadap penanganan dan pencegahan stunting di kota ini, prevalensi stunting dapat menurun di bawah 10 persen.

"Untuk prevalensi stunting cukup bagus penurunannya, di mana pada 2021, kita berada pada 19,4 persen, turun menjadi 11,1 persen pada 2022. Harapannya pada 2023 kembali turun di bawah 10 persen," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement