REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo berharap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bisa menjadi momentum rekonsiliasi bangsa.
“Selama ini perbedaan itu lima tahunan, kita selalu mempersatukan. Dan kalau kemudian banyak terjadi mozaik-mozaik yang sulit dipersatukan, ini momentum untuk rekonsiliasi bangsa,” kata Ganjar usai bertemu dengan Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan berdiskusi panjang dengan JK agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045.
“Saya belajar betul (dari JK). Mudah-mudahan kita akan bisa menjaga sehingga pemilu lancar, masyarakat bisa usaha dengan baik dan yang di bawah bisa merasakan hasil pembangunan. Dan semua merasakan hidup di Indonesia penuh dengan kepastian hukum dan semua akan berjalan dengan baik,” katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin (13/11) menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.