Jumat 17 Nov 2023 19:15 WIB

TNI AU Grounded Semua Pesawat Super Tucano

Dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan disebut dalam kondisi layak terbang.

Pesawat Super Tucano buatan Brasil memperkuat Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Foto:

 

Jatuhnya dua pesawat tempur Super Tucano di Pasuruan harus menjadi catatan pemerintah khususnya Kementerian Pertahanan maupun TNI untuk membenahi secara menyeluruh alat utama sistem senjata (alutsista). Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan,  meskipun kecelakaan kali ini diduga disebabkan cuaca buruk, tetapi setiap insiden harus menjadi catatan.

"TNI harus makin serius memastikan keamanan alutsista dan keselamatan prajuritnya dengan peningkatan standar pemeliharaan, disiplin pada prosedur dan alokasi anggaran yang lebih proporsional pada upaya-upaya itu," ujar Khairul kepada wartawan, Jumat (17/11/2023).

Menurutnya, insiden jatuhnya pesawat dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang ini menjadi pengingat perlunya membangun pertahanan dengan perencanaan yang komprehensif. Apalagi dalam kejadian ini ada dua pesawat jatuh dan menyebabkan empat prajurit meninggal dunia.

"Yang terpenting dari semua itu adalah bahwa pembangunan kekuatan pertahanan membutuhkan perencanaan yang komprehensif, berkelanjutan serta didasarkan pada skala prioritas yang jelas, terukur dan mengacu pada proyeksi bentuk dan tingkat ancaman di masa mendatang," ujarnya.

Namun, Khairul menyayangkan dalam upaya membenahi alutsista, anggaran masih menjadi alasan penyulit. Karena itu, dia berharap masalah anggaran bisa teratasi dengan tersedia ruang fiskal yang memadai agar TNI bisa segera berbenah dapat segera menggunakan alutsista berteknologi terkini dan mumpuni.

"Keterbatasan itu bahkan sangat mungkin berdampak pada upaya pemeliharaan, perawatan dan kesiapan tempur," ujarnya.

Karena itu, Khairul menilai persoalan alutsista saat ini harus benar-benar menjadi perhatian pemerintah, baik Kementerian Pertahanan dan TNI.

 

"Saya kira ini bukan hanya masalah TNI AU, atau jajaran Kemenhan dan TNI semata. Pemerintah harus terus diingatkan dan didukung untuk mempertimbangkan porsi anggaran secara proporsional dan disiplin pada prioritas. Jika tidak, cita-cita mulia memperkuat jati diri sebagai negara yang bediri tegak, berwibawa di darat, laut dan udara, akan sulit diwujudkan," ujarnya.

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pada hari ini juga menekankan perlunya pemeriksaan ulang terhadap alutsista. Pernyataannya itu merujuk kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano milik TNI AU.

"Seluruh peralatan harus kembali dilakukan pemeriksaan, dilakukan penilaian penilaian ulang, apakah masih layak dipakai termasuk pesawat itu supaya nggak terjadi korban," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangannya kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Kiai Ma'ruf juga mengingatkan agar dilakukan persiapan sebelum latihan mulai dari peralatan, kesiapan personel hingga cuaca. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya insiden kecelakaan.

"Saya kira memang kita harus selalu memeriksa ya kalau ada latihan, ada apa itu harus sudah siap, jangan sampai kemudian pesawatnya tidak baik, atau cuacanya tidak baik sehingga bisa menimbulkan korban," ujarnya.

photo
Pembelian Sejumlah Alutsista pada Era Menhan Prabowo - (Republika.co.id)

 

sumber : Antara, Fauziah Mursid
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement