Rabu 08 Nov 2023 17:12 WIB

Ditjen Hubdat Terus Lakukan Perbaharuan Informasi dan Peningkatan SDM

Teknologi transportasi publik menjadi tantangan Pemerintah, terutama Dirjen Hudat.

Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Perhubungan Darat Tahun 2023.
Foto: dok. Republika
Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Perhubungan Darat Tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Teknologi transportasi berkembang dengan pesat. Tidak ingin tertinggal, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan terus melakukan perbaharuan informasi dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. 

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugianto saat memberikan pengarahannya pada kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Perhubungan Darat Tahun 2023 yang diselenggarakan pada 8-9 November 2023, di Bandung dengan mengusung tema "Kolaborasi Kebijakan Untuk Transportasi Darat Yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Menurut Hendro, untuk mengurangi polusi yang ada di kota-kota besar Indonesia, Pemerintah terus mengembangkan teknologi transportasi di antaranya melalui kendaraan listrik. Tidak sampai di situ, Pemerintah juga melengkapinya dengan aturan-aturan pendukungnya. 

“Ke depannya teknologi transportasi publik juga berkembang dengan pesat, dan hal ini menjadi tantangan bagi kita sebagai aparatur Pemerintah untuk bisa mengikutinya dengan menyesuaikan terhadap peraturan yang ada. Kita juga dituntut memiliki kesiapan dan kemampuan sumber SDM yang terbaik. Karenanya kami berharap Rakornis ini menjadi sarana update informasi dan peningkatan kemampuan kita semua,” katanya dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/11/2023).

Ia juga menuturkan, tidak hanya mempersiapkan kemajuan transportasi di dalam negeri saja, saat ini kemajuan transportasi juga terjadi ditingkat regional. Dimana jalan bebas hambatan di antara negara Asean juga telah dibangun, sehingga transportasi darat di kawasan regional ini akan terhubung. Hal yang serupa juga terjadi di daerah perbatasan seperti di Indonesia dengan Malaysia, dan Indonesia dengan Timor Leste.

“Karenanya kebijakan transportasi di tingkat Nasional harus disikapi dengan baik, sehingga tuntutan masyarakat terhadap pelayanan transportasi yang diinginkan dibidang kecepatan dan kenyaman dapat diberikan,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh saat membacakan laporannya menyampaikan pada Rakornis Bidang Perhubungan Darat Tahun 2023 akan diangkat beberapa isu penting, yaitu :

1. Persiapan Pelaksanaan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024;

2. Implementasi Undang Undang No. 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

3. Penajaman Ketatalaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi di Lingkungan Ditjen Perhubungan Darat;

4. Pembahasan Organisasi dan Tata Kerja, Diskusi Advokasi Hukum di lingkungan Kementerian Perhubungan serta Diskusi terkait Manajemen Konstruksi.

“Menjelang penghujung tahun, Angkutan Natal dan Tahun Baru adalah salah satu highlight terkait dengan akan meningkatnya perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat dikarenakan adanya hari raya dan liburan akhir tahun," ujar Amirulloh.

Adapun, pada kegiatan ini juga diberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah dengan kategori Kontribusi Pemberian Subsidi Penyelenggaraan Angkutan Perkotaan terbaik, yaitu  : 

1. Provinsi D.I. Yogyakarta

2. Provinsi Aceh

3. Kota Semarang

4. Kota Padang, dan

5. Kota Pekanbaru.

Kemudian, diberikan juga penghargaan kepada Penyelenggaran Pengujian Kendaraan Motor terbaik, yaitu :

1. UPUBKB Pulogadung, Provinsi DKI Jakarta

2. UPUBKB Kota Tangerang, dan

3. UPUBKB Tandes, Kota Surabaya

Rakornis sebagai wadah koordinasi persiapan Nataru 2023/2024

Dalam hal mempersiapkan Angkutan Nataru 2023/2024, Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani memaparkan, prediksi Puncak Arus Balik I akan terjadi pada 26-27 Desember 2023. Sedangkan prediksi Puncak Arus Mudik II akan terjadi pada 29-30 Desember 2023 dan Prediksi Puncak Arus Balik II akan terjadi pada 1-2 Januari 2024.

“Kami juga telah memetakan kiranya isu-isu strategis saat Nataru nanti di antaranya potensi kemacetan di kawasan wisata, ramp check, penumpukan penumpang dan kendaraan di Pelabuhan, penjualan tiket online, antipasi cuaca buruk dan kesiapan jalur alternatif,” katanya. 

Ditjen Perhubungan Darat bersama-sama seluruh pemangku kepentingan terkait akan terus berupaya menciptakan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang aman, nyaman dan selamat bagi masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Jajaran di Lingkungan Ditjen Perhubungan Darat beserta seluruh Unit Pelaksana Teknis, Instansi pemerintah pusat terkait, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi, Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia, Pengamat Transportasi dan stakeholder terkait lainnya baik secara luring dan/atau daring. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement