REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid, menyentil balik Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Hal itu karena Cak Imin mengaku bersyukur tidak jadi berpasangan dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.
Nusron menyebut mereka bersyukur kiai-kiai dan ulama-ulama tidak menyarankan Prabowo Subianto untuk menarik Cak Imin sebagai pasangan. Pada akhirnya, memilih Gibran Rakabuming sebagai pasangan.
"Kita juga bersyukur atas saran para kiai dan para ulama sepuh memang disarankan agar Pak Prabowo tidak berpasangan dengan Mas Imin," kata Nusron lewat rilis yang diterima Republika, Selasa (31/10).
Nusron menilai, Cak Imin kecewa karena tidak dipilih. Ia berpendapat, Prabowo malah beruntung mendapat pasangan yang dianggap anak ingusan tapi ternyata mendapat dukungan yang luar biasa.
Nusron turut mempertanyakan gagasan perubahan yang ditawarkan oleh kubu Cak Imin. Pasalnya, ia merasa, merealisasikan perubahan membutuhkan aktor yang tidak pernah terlibat dalam pemerintahan.
"PKB itu hampir 20 tahun di pemerintahan, masa bicara perubahan, dia sendiri terlibat dalam pemerintahan," ujar Nusron.
Maka itu, Nusron meyakini, masyarakat lebih menghendaki adanya rekonsiliasi dan keberlanjutan. Sebab, masyarakat lebih senang ada persatuan, gotong royong dan kebhinekaan agar tidak ada polarisasi.
Koalisi Indonesia Maju, lanjut Nusron, akan tetap melanjutkan apa yang sedang dikerjakan pemerintahan pada saat ini. Kemudian, menyempurnakan dan memperbaiki yang belum sempurna.
"Setiap lima tahun ganti haluan. Kapan kita maju kalau yang sudah bagus mau diubah?" kata Nusron.
Sebelumnya, Cak Imin mengaku mengikuti arahan kiai-kiai untuk berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Cak Imin merasa bersyukur tidak jadi berkoalisi dengan yang koalisi yang sebelumnya.
"Alhamdulillah saya enggak jadi koalisi sama yang satunya," ujar Cak Imin saat memberi sambutan dalam acara Silahturahmi Kiai Kampung se-Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (31/10/).