Selasa 31 Oct 2023 16:52 WIB

Respons Pertemuan Bacapres, Ma'ruf Amin: Presiden Ingin Kontestan Bertarung Fair

Wapres sebut Presiden Jokowi tak ingin ada pembelahan di masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wapres Maruf Amin menanggapi isu Palestina
Foto: Setwapres RI
Wapres Maruf Amin menanggapi isu Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyebut pertemuan Presiden Joko Widodo dengan tiga bakal calon presiden pada Senin kemarin sebagai upaya mencegah terjadi pembelahan di masyarakat. Melalui pertemuan ini, diharapkan para kandidat Pilpres 2024 berkompetisi secara secara fair dan jujur sehingga berdampak pada masyarakat di tingkat bawah.

"Saya kira Presiden tentu sebagai kepala negara ya menghendaki dalam rangka kontestasi itu tidak terjadi pembelahan. Jadi Presiden akan terus memberikan pengertian supaya para kontestan itu bertarung secara fair, ya secara jujur tidak membuat sesuatu yang bisa menimbulkan konflik di masyarakat," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga

Karena itu, dia menyambut baik pertemuan yang bisa menyejukkan tahapan Pilpres 2024. Kiai Ma'ruf juga mengungkapkan, pertemuan selanjutnya akan digelar untuk bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Rencananya, Kiai Ma'ruf yang menjadi tuan rumah dalam jamuan tersebut, sebagai tindaklanjut pertemuan tiga bacapres dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (30/10/2022) kemarin yang minus kehadiran bacawapres.

"Memang saya dijadwalkan untuk bertemu dengan cawapres, tapi kan kita lagi mengatur waktunya. Sebab ini kan lagi pada keliling semua ini kan," ujarnya.

Karena itu, Kiai Ma'ruf belum dapat memastikan waktu tepat pertemuan tersebut.  "Kita sedang melakukan (upaya mencocokkan) untuk kapan, hari apa yang tiga-tiganya ada di Jakarta. Itu ternyata bukan masalah gampang, yang satu di Jawa Tengah, yang satu ke Jawa Timur, satu ke Papua. Jadi bagaimana mereka bertiga ada di Jakarta ini sedang kita lagi (rencanakan)," lanjutnya.

Namun terpenting, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini memastikan tekad Pemerintah untuk mewujudkan Pemilu sejuk dan jauh dari konflik. Karena itu, ia mendorong para kontestan, para elit partai politik, tim pemenangan masing-masing calon mampu meredam konflik.

"Karena bagaimanapun kan di bawah itu bagaimana dari atasnya, dari kontestan ini, baik itu partai pendukung, calon presiden, calon wakil presiden, maupun juga tim pemenangan masing-masing. Nah ini kalau ini bisa tensinya bisa (ditekan) artinya kita suasananya suasana yang penuh damai, itu dingin, Insya Allah Pemilu kita tidak menimbulkan masalah," ujarnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement