Kamis 26 Oct 2023 15:38 WIB

Din Syamsuddin: Anies-Imin Bisa Terapkan Konsep Trisakti Bung Karno

Din Syamsuddin sebut Anies-Muhaimin bisa menerapkan konsep Trisakti Bung Karno.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pertemuan Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Din Syamsuddin sebut Anies-Muhaimin bisa menerapkan konsep Trisakti Bung Karno.
Foto: Republika/Eva Rianti
Pertemuan Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Din Syamsuddin sebut Anies-Muhaimin bisa menerapkan konsep Trisakti Bung Karno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan bahwa pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ‘AMIN’ bisa menerapkan konsep trisakti Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno.

“Indonesia memerlukan pemimpin yang visioner yang menerjemahkan nilai-nilai dasar kebangsaan yang ada pada pembukaan UUD 1945 seperti Soekarno,” kata Din saat berkunjung dan bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Kantor PKS, Jakarta Selatan pada Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

Din menuturkan bahwa pasangan AMIN memiliki keunggulan pada karakter yang sesuai dengan gagasan Trisakti Bung Karno. Yakni perpaduan kemampuan politik, ekonomi, dan budaya.

“Trisakti Bung Karno berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, berkepribadian secara budaya, saya yakin bisa diterapkan oleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” tutur dia.

Lebih lanjut, Din menekankan bahwa dirinya mendukung penuh pasangan AMIN lantaran memiliki kemampuan visioner dalam melihat masa depan Indonesia yang cemerlang. Pasangan yang diusung oleh Koalisi Perubahan, yakni Partai Nasdem, PKS, dan PKB itu dinilai dapat berkompetisi di pusaran pertumbuhan global.

“AMIN visioner, dia punya visi tentang Indonesia masa depan dan punya pengetahuan luas tentang masalah-masalah global. Ini jangan main-main buat rakyat Indonesia, karena Indonesia yang besar ini berada di pusaran pertumbuhan global dengan pergeseran geopolitik, geo strategis, geo ekonomi politik global,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement