Kamis 26 Oct 2023 13:05 WIB

Inilah Sejarah Musik Arab: Dari Zaman Jahiliyah, Inkuisisi Andalusia, Hingga Abab 19 M

Musik Arab berkembang seiring dengan penyebaran ajaran Islam

Ziryab saat memtik Oud lima senarnya di Andaluisa, Spanyol.
Foto:

Setelah Tariq ibn Ziyad menaklukkan Andalusia, nama Arab kemudian masuk dalam musik Spanyol, pada tahun 711. Ibnu Ziyad menjadi seorang Muslim dan memulai 800 tahun Spanyol dalam kekuasaamn pemerintahan Islam.

Sementara itu, basis kesultanan berpindah ke Bagdad (762), dan pada masa pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid dan hingga pemerintahan al-Ma'mun putranya, antara tahun 813 dan 833, kebudayaan dan ilmu pengetahuan berkembang.

Kala itu Bait al- Hikma (Rumah Kebijaksanaan) didirikannya, serta adanya usaha untuk menerjemahkan semua tulisan Yunani ke dalam bahasa Arab.

Musisi istana khalifah Ishaq al-Mawsili mengasuh seorang musisi bernama Ziryab. Dia bahkan  dideportasi ke Andalusia, Ziryab tiba di Cordoba pada tahun 822, dan membawa serta pandangan musiknya.

Ziryab sangat berjasa menciptakan Andalusi nubah, meta-struktur musik Andalusia, dengan 24 tangga nada, selama 24 jam sehari.

Nama Zriyab juga dikreditkan kerana dia memulai penggunaan oud lima senar daripada empat senar, dan menggunakan soft pick yang terbuat dari cakar elang. 

Ini kemudian memulai masa keemasan yang mencakup kemajuan budaya dan berkembangnya seni oleh seluruh penduduk di wilayah tersebut yang penduduknya terdiri dari Muslim maupun Yahudi. Mereka hidup berdampingan dengan damai.

Akhasil, mulai saat itu Kontribusi Yahudi terhadap gaya musik ini masuk dan kemudian terbukti sepanjang sejarah. Orang-orang Yahudi di negara-negara Arab pun kemudian memandang musik ini sebagai musik mereka sendiri dalam segala hal. Banyak musisi terpenting di negara-negara tersebut adalah orang Yahudi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement