Kamis 19 Oct 2023 13:40 WIB

'Indonesia Itu Bukan Hanya Jawa, Harus Ada Representasi Jawa dan Luar Jawa'

Sejauh ini belum ada capres atau cawapres yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (ketiga kanan) bersama Ketua DPP Projo Budi Arie Setiadi (kedua kanan) menyalami relawan saat melakukan deklarasi dukungan di Jakarta, Sabtu (14/10/2023). Kelompok relawan Projo mendeklarasikan dukungannya terhadap bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (ketiga kanan) bersama Ketua DPP Projo Budi Arie Setiadi (kedua kanan) menyalami relawan saat melakukan deklarasi dukungan di Jakarta, Sabtu (14/10/2023). Kelompok relawan Projo mendeklarasikan dukungannya terhadap bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Alfan Alfian menilai seharusnya pasangan capres dan cawapres dapat mereprestasikan keterwakilan Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Alfan menyampaikan, sejauh ini belum ada capres atau cawapres yang berasal dari luar Pulau Jawa.

"Pasangan presiden dan wakil presiden yang ideal tercatat dalam sejarah ialah Sukarno-Hatta yang merepresentasikan tokoh Jawa dan luar Jawa. Sehingga kalau ada cawapres dari luar Jawa itu dalam benak publik dianggap sudah selayaknya," ujar Alfan di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga

Alfan mengatakan, tokoh luar Jawa juga memiliki kemampuan yang baik dalam memimpin bangsa. Alfan menyebut keterwakilan tokoh luar Jawa juga akan memberikan banyak dampak positif dari sisi kebersamaan, persatuan, dan pemerataan pembangunan. 

"Jadi kalau cawapres dari luar Jawa sudah sangat pas apabila direfleksikan dengan pengalaman sejarah kita," kata Alfan.

Alfan menilai kehadiran cawapres dari luar Jawa juga memberikan bukti bahwa komitmen pasangan capres dan cawapres tersebut dalam membangun Indonesiasentris. 

"Tampilnya tokoh dari luar Jawa sebagai cawapres tentu mengingatkan kita pada Bung Hatta yang juga tokoh nasional dari Sumatra dan visioner dalam pengembang ekonomi bangsa," kata Alfan.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement