REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Erick Thohir menjadi kandidat terkuat sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Pengamat politik, Arya Budi, menilai figur Erick Thohir dilihat publik mampu mengimbangi figur Prabowo Subianto.

"Erick dianggap mampu mengimbangi Prabowo, yang dia lebih ke pandangan kebijakan global, Erick mampu mengimbangi di kebijakan taktis," kata Arya, Jumat (13/10).

Direktur Riset Poltracking Indonesia ini menuturkan, publik melihat Erick sebagai sosok penyelesai masalah. Misal, di Kementerian BUMN maupun di PSSI, reputasi Erick memang sebagai penyelesai masalah.

Arya melihat, Erick sudah pula memiliki investasi jaringan yang telah dibangun setidaknya sejak 2019 lalu. Sebab, Arya mengingatkan, Erick merupakan sosok penting bagi Presiden Jokowi memenangi Pilpres 2019.

"Bahkan, sebelum menjadi menteri, Erick sudah jadi Ketua Timses Jokowi di 2019," ujar Arya.

Apalagi, publik sudah melihat kalau hubungan antara Erick dan Prabowo selama ini sebagai Menteri BUMN dan Menteri Pertahanan sangat harmonis. Menurut Arya, asosiasi Erick dengan Prabowo menciptakan persepsi publik.

Selain itu, ia menuturkan, menu Prabowo sebenarnya tidak begitu banyak. Sebelum muncul Khofifah Indar Parawansa atau Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir sudah banyak disandingkan dengan Prabowo Subianto.

Uniknya, nama Erick dan Prabowo sudah banyak disandingkan jauh sebelum PAN secara resmi mendeklarasikan sikap mendukung Prabowo Subianto. Jauh sebelum Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu sendiri lahir.

"Erick sudah jadi figur yang sudah disandingkan dengan Prabowo, bahkan sebelum PAN bergabung," kata Arya.

Semua itu ditambah elektabilitas Erick yang memang sangat kuat. Terbaru, survei Poltracking di Jawa Timur menempatkan Erick di posisi pertama melampaui tokoh-tokoh NU lain seperti Mahfud, Khofifah dan Muhaimin. (Wahyu Suryana)

Ikuti Whatsapp Channel Republika