Selasa 17 Oct 2023 10:37 WIB

Indonesia Ikut Pertemuan Luar Biasa OKI Bahas Palestina

OKI akan melakukan Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri bahas Palestina

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan melakukan Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri dalam menanggapi situasi di Palestina. Indonesia akan ikut terlibat dalam pertemuan tersebut
Foto: Bay Ismoyo/Pool Photo via AP
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan melakukan Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri dalam menanggapi situasi di Palestina. Indonesia akan ikut terlibat dalam pertemuan tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan melakukan Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri dalam menanggapi situasi di Palestina  pada Rabu (18/10/2023). Indonesia akan ikut terlibat dalam pertemuan yang diadakan di Jeddah, Arab Saudi.

"Indonesia dan sejumlah negara OKI mengusulkan segera dilakukan Pertemuan Khusus Tingkat Menteri," ujar keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi akan mewakili Indonesia dalam pertemuan tersebut. Dia akan terbang langsung dari Beijing, Cina, ke Riyadh untuk bisa terlibat dalam pembahasan isu tersebut.

"Menlu RI terus melakukan komunikasi dengan para Menlu negara sahabat untuk galang suara agar segera diambil langkah guna hindari katastropi kemanusiaan yang semakin memburuk," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

OKI sebelumnya telah menyatakan penolakan atas pemindahan paksa rakyat Palestina di Jalur Gaza. Mereka melakukan kecaman terhadap Israel atas upaya untuk memindahkan krisis kemanusiaan ke negara-negara tetangga.

Mereka juga mengutuk keras blokade medis, pasokan bantuan, dan kebutuhan dasar di Jalur Gaza. Tindakan itu dinilai sebagai hukuman kolektif yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Organisasi tersebut mengulangi seruannya kepada komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan efektif guna menghentikan segala bentuk agresi Israel terhadap rakyat Palestina. Tindakan Isarel mengancam akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut OKI, perlunya membangun koridor kemanusiaan untuk memberikan bantuan penting ke Jalur Gaza. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement