Selasa 10 Oct 2023 16:53 WIB

Australia Ternyata Ajak Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Erick Thohir: Sejak 2017

Erick Thohir mengatakan, saat ini ajakan Australia masih dijajaki.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir bersama delegasi FIFA meninjau kesiapan Stadion si Jalak Harupat (SJH), Bandung, Senin (9/10/2023).
Foto: Dok. Republika
Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir bersama delegasi FIFA meninjau kesiapan Stadion si Jalak Harupat (SJH), Bandung, Senin (9/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan Australia tidak mengesampingkan Indonesia untuk bidding tuan rumah Piala Dunia 2034. Sebaliknya, Menteri BUMN itu memastikan Australia mengajak Indonesia untuk menjadi tuan rumah bersama turnamen tersebut meskipun belum ada nota kesepahaman antar pemerintah kedua negara itu.

Dia menceritakan pembicaraan mengenai rencana tersebut sudah dimulai sejak 2017. Ketika itu, negara-negara Asia Tenggara punya keinginan untuk maju bersama. Kemudian pada 2019 ada pembicaraan hanya Indonesia dan Australia saja lantaran negara-negara lain masih maju mundur.

Baca Juga

"Saya belum jadi Ketum (PSSI) waktu itu, lalu ketika Indonesia dapat U-20, saya ikut Kongres FFIA di Rawnada, sempat ada pembicaraan antara Indonesia dan Australia, apakah akan dilanjutkan? Ya mereka mengajak, dan kita jawab ktia siap, tinggal masing-masing pemerintah bicara, saya sampaikan ke pak presiden (Joko Widodo), beliau positif," kata Erick Thohir kepada awak media, Selasa (10/10/2023).

Ia mengungkapkan diskusi masih terus berlanjut. Namun Erick mengungkapkan belum ada keputusan bulat ke mana Indonesia akan bergabung. Pasalnya ada beberapa opsi antara Indonesia dengan Australia dan Selandia Baru atau Indonesia dan Australia dengan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia. 

"Opsi-opsi ini masih kita buka. Tentu dari Arab Saudi sudah mengontak kami semua, kita sebagai negara sahabat dukung mereka, tetapi sebagai Indonesia kita tentu boleh mencoba dong? karena ini sudah disiapkan sejal 2017, tapi kembali ini bukan sesuatu yang menjadi keputusan resmi, kita sedang penjajakan," ujarnya  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement