Senin 25 Sep 2023 22:34 WIB

Cara Anak Muda dalam Mitigasi Krisis Iklim

Anak muda berperan strategis menemukan solusi krisis iklim.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi warga terdampak kemarau.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi warga terdampak kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Krisis iklim kian menjadi perbincangan dunia mengingat dampaknya yang serius bagi kelangsungan makhluk hidup di Bumi. Kesadaran akan isu ini mulai terbangun dan kian merambah kepada generasi muda penerus bangsa untuk bersama-sama mengatasi masalah-masalah yang masih ada.

Ketua Sustainable Renewable Energy (SRE) Women Indonesia, Sabrina Farah Salsabila menilai isu krisis iklim harus disadari bersama oleh siapapun termasuk anak muda. Generasi penerus musti bergerak dalam bidang keilmuan dan sosial yang dimiliki untuk bersama-sama mengatasi masalah-masalah menyoal iklim yang kian membebani Bumi ini.

Baca Juga

"Karena nantinya kan yang menjadi pengambil kebijakan dan menahkodai negara ini adalah generasi kita ya dan akan sangat penting juga untuk yang muda-muda saat ini meningkatkan kemampuan dan kompetensi kita. Jadi saat waktunya kita memimpin, kita jadi tau mau kemana arah Indonesia ke depan," ujar Sabrina saat diwawancarai Republika beberapa waktu lalu.

Lulusan Sarjana Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Lingkungan itu mengatakan, peran anak muda dalam mitigasi iklim akan sangat berdampak besar.  Menurut dia, anak muda kini pun kian semakin tumbuh dengan  kesadaran akan Bumi dan iklim tempat mereka tinggal.

Sabrina (25 tahun) mengaku, SRE Indonesia sudah mengkampanyekan jagal lingkungan dan mitigasi kriss iklim. Berbagai universitas dan jurusan sudah bergabung untuk bersama-sama menjaga Bumi ini dari langkah kecil sekalipun yang dilakukan.

"Apalagi saat ini sosial media sudah besar ya, dan segala informasi bisa kita dapat dari sosial media. Bagi yang sudah aware sendiri, bisa mengkomunikasikan dan mengkampanyekan gerakan mitigasi krisis iklim ini lewat sosial media," kata dia.

Kendati demikian, dia tidak menampik adanya tantangan untuk membawa isu iklim dan lingkungan ini kepada anak muda. Oleh karenanya, dia dan banyak pemuda lainnya berupaya untuk mengkomunikasikan soal isu ini dengan baik dan mudah dimengerti.

Di sisi lain, peran perempuan dinilai sangat besar apalagi pada isu transisi energi. Sebab hal-hal kecil yang dimulai di rumah, mampu membuat perubahan kecil dalam upaya bersama dalam menjaga Bumi agar berumur panjang.

"Pembuat kebijakan juga perlu melibatkan perempuan ya, karena banyak hal yang berhubungan soal energi ini justru berawal dari rumah semisal pilah sampah, hemat listrik itu justru dari rumah," ujar dia.

"Ibu kita kan sering ya jadi nahkoda buat ingetin isu ini. Ini jadi bukti juga, perempuan sangat powerfulll dalam transisi energi. Kami di SRE Women justru bisa jadi jembatan buat bisa membawa isu ini mudah diterima oleh masyarakat," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement