REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua DPD Partai Demokrat Sumatra Barat (Sumbar), Mulyadi, mengatakan, pihaknya bertekad memenangkan capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto di Provinsi Sumbar. Mulyadi menyebut Demokrat punya basis suara yang cukup kuat di Sumbar.

Selain itu, dia percaya diri mampu mengulangi sukses Demokrat memenangkan capres seperti yang dilakukan untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilu 2004 dan 2009. Berbekal modal itu, Demokrat yakin Prabowo akan menang di Sumbar.

"Kader-kader Demokrat juga berpengalaman memenangkan capres. Kita tahu 2004 dan 2009 Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden dengan perolehan suara yang sangat signifikan di Sumatra Barat. Partai Demokrat juga pernah menjadi pemenang di masa itu," kata Mulyadi kepada Republika.co.id di Kota Padang, Sabtu (23/9/2023).

Mulyadi menjelaskan, Prabowo selama ini juga mendapat kepercayaan besar dari masyarakat Sumbar. Buktinya pada Pilpres 2014 dan 2019, sambung dia, Prabowo selalu berhasil mengalahkan perolehan suara Joko Widodo (Jokowi) dengan jumlah yang sangat signifikan.

Saat ini, Demokrat sudah secara resmi mendeklarasikan dukungan terhadap capres dari KIM, Prabowo Subianto. Demokrat kini berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN), serta sejumlah partai nonparlemen.

Pilihan Demokrat mendukung Prabowo bukanlah pertama kali. Pada Pilpres 2019, partai berlambang bintang mercy itu juga mendukung Prabowo. Hanya saja, Prabowo menang di Sumbar, namun kalah secara nasional melawan Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara resmi mendeklarasikan mendukung Prabowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Keputusan itu dinyatakan dalam Rakernas Demokrat di Jakarta, Kamis (21/9/2023) malam WIB.

"Maka dari itu, Kamis, 21 September 2023, pada Rakernas Demokrat, saya Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Demokrat secara resmi dan terbuka mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai presiden Republik Indonesia dalam Pemilu 2024," kata AHY dalam pidatonya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika