Sabtu 23 Sep 2023 18:51 WIB

Tahun Depan Lebih Banyak Libur Nasional, Disparbud Jabar Siapkan Banyak Event

Disparbud Jabar siapkan event dan destinasi baru di 2024

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung melihat koleksi Museum Gedung Sate di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Disparbud Jabar siapkan event dan destinasi baru di 2024
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung melihat koleksi Museum Gedung Sate di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Disparbud Jabar siapkan event dan destinasi baru di 2024

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah telah menerbitkan surat keputusan bersama (SKB) Tiga Menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama 2024. Berdasarkan SKB tersebut, jumlah hari libur nasional adalah sebanyak 17 hari dan cuti bersama sebanyak 10 hari.

Jika dibandingkan, jumlah libur tersebut lebih banyak dari tahun ini yang hanya 24 hari. Yakni, terdiri dari libur nasional sebanyak 16 hari dan cuti bersama sebanyak 8 hari.

Meskipun, berbeda tiga hari lebih banyak hari libur di tahun 2024 dibandingkan 2023, hal itu tetap menjadi peluang yang harus dimanfaatkan. Peluang ini pun, dibidik oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (disparbud) Jawa Barat.

Menurut Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar, pihaknya akan menyiapkan program pariwisata dan juga mengembangkan destinasi baru di Jabar pada 2024.

Benny mengatakan, libur nasional dan cuti bersama 2024 harus dimanfaatkan terutama untuk mengejar tren kunjungan wisatawan ke Jabar. Misalnya, 2022 lalu yang mencapai 74 juta wisatawan ke Jabar selama 2022 lalu.

"Kita ingin mempertahankan ya kunjungan wisatawan ke Jabar yang mencapai 74 juta pada tahun 2022 lalu. Makanya dari sekarang kita kejar mencari dan mengembangkan destinasi wisata yang baru atau mengembangkan atraksi yang sudah ada," ujar Benny, Sabtu (23/10/2023).

Menurutnya, dalam waktu dekat akan segera melakukan FGD dengan penyelenggara pariwisata. Termasuk, mengembangkan destinasi wisata di wilayah Cirebon Raya dan Jabar Selatan.

"Nanti akan ada event di libur nasional. Akhir bulan ini kami akan survey. Lokasi mana yg bisa jadi tempat pelaksanaan event," katanya.

Kemudian, kata Benny, adanya dorongan untuk memperbaiki fasilitas penunjang pariwisata atau di objek wisata tersebut.

"Itu adalah kunci yang turut menghidupkan pariwisata ya yaitu akomodasi, kebersihan juga termasuk soal sampah," katanya.

Sementara terkait dengan target mempertahankan kunjungan wisata seperti di 2022, Benny mengatakan pada 2022 ketika akses penerbangan belum begitu normal, wisatawan lebih banyak memilih objek wisata yang dapat ditempuh dengan perjalanan darat. Pilihannya adalah di Jabar. Dengan demikian kunjungan wisata di Jabar melonjak 210 persen.

"Nah tahun 2023 kami belum menghitungnya, tapi sepertinya ada penurunan seiring dibukanya kembali jalur penerbangan seperti ke Bali ke NTB misalnya," katanya.

Namun, Benny enggan pesimistis. Mereka terus menggenjot potensi-potensi pariwisata Jabar dengan memacu diri untuk menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan.

"Kami gandeng investor maupun pelaku pariwisata untuk sama-sama mengembangkan wisata di Jabar karena dunia pariwisata ini tidak bisa monoton. Setidaknya 3 bulan sekali ada yang baru, seperti Bali, Yogya pasti aja ada yang baru, ada perubahan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement