REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap keterlibatan masyarakat dalam memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik. Selain berperan menjaga kondusivitas, Ma'ruf menilai penggunaan hak pilih dengan baik menjadi salah satu kuncinya.
“Kita itu kan punya kewajiban ya untuk menyukseskan Pemilu ini supaya masyarakat paham ya. Sebab suksesnya Pemilu itu kan berarti dalam rangka memberikan legitimasi terhadap kepemimpinan nasional ya, itu kewajiban kita. Jadi, masyarakat jangan sampai tidak ikut (memilih), tidak ikut mengambil peran," ujar Ma'ruf dalam program Dialog Kebhinekaan seperti dibagikan Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, Ahad (10/9/2023).
Ma'ruf mengatakan, penggunaan hak pilih yang baik penting dilakukan untuk menghindari adanya golongan putih (golput) yakni sekelompok orang yang apatis dan tidak menggunakan hak suara. Sebab, suara masyarakat merupakan penentu jalannya roda pemerintahan dan kemajuan Indonesia ke depan.
“Karena itu menentukan nasib bangsa ini selama 5 tahun ya,” ujarnya.
Ma'ruf juga memaparkan peran serta masyarakat dalam menyukseskan jalannya Pemilu. Di antaranya tidak ikut dalam memproduksi atau menyebarkan informasi tidak benar atau hoaks serta praktik-praktik ketidakjujuran dalam kampanye.
“Tentu calon itu kan baik, kalau sudah lolos verifikasi, dia menjadi calon kan baik. Nah, bagaimana masyarakat itu memilih yang terbaik,” ujar Ma'ruf.
“Jangan sampai (terjerumus) kepada wani piro, tetapi benar-benar dari hati yang murni memilih pemimpin yang terbaik karena itu adalah kewajiban kita untuk mungkin menunjuk atau menetapkan, menjadikan pemimpin yang terbaik buat bangsa kita,” kata dia.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pun kembali mengimbau masyarakat untuk melakukan peran dengan baik mewujudkan kestabilan atau keteduhan Pemilu 2024, serta terpilihnya pemimpin terbaik yang akan membawa bangsa Indonesia lebih maju dan sejahtera di masa depan.
“Pokoknya jangan sampai apatis,” ujar dia.