REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memasok enam tangki air berkapasitas 5.000 liter ke tiga desa yang mengalami kekurangan air bersih karena dampak kekeringan akibat fenomena El Nino di wilayah itu.
Menurut Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Boyolali Rima Kusumawati, tiga desa lokasi bencana kekeringan tersebut, yakni Garangan dan Repaking di Kecamatan Wonosamodro dan satu lainnya di Desa Guwo, Wonosegoro.
Rima menyampaikan masyarakat yang meminta bantuan air bersih, antara lain di Dukuh Losari, Desa Garangan satu tangki, Dukuh (Repaking) dua tangki, Wuluhan (Repaking) satu tangki, di Kecamatan Wonosamodro, serta Bodeh (Guwo) dua tangki di Wonosegoro.
"Pengiriman bantuan air bersih itu seusai permintaan dari warga dan pemerintah desa setempat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung merespons melakukan droping air ke lokasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang dilanda bencana kekeringan," kata Rima, Kamis (24/8/2023).
Pemerintah Kabupaten Boyolali selama bencana kekeringan hingga Kamis ini, telah mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 124 tangki dan wilayah kecamatan terbanyak Tamansari sebanyak 41 tangki, Wonosamodro (34 tangki), Kemusu (22 tangki), Wonosegoro (19 tangki), dan Juwangi (8 tangki).
"Kami selalu merespons pengajuan warga yang meminta bantuan air bersih selama musim kemarau seperti saat ini," katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Suratno menga telah melakukan pengiriman sebanyak enam tangki air bersih ke lima daerah bencana kekeringan, baik di Kecamatan Wonosamodro maupun Wonosegoro atau Boyolali bagian utara.
Bantuan air bersih tersebut telah disiapkan untuk masyarakat di lokasi bencana kekeringan yang dipetakan daerah rawan ada enam kecamatan. Pemkab Boyolali pada tahun ini menyiapkan sebanyak 161 tangki ditambah dari bantuan CSR dari BUMD, BUMN, ormas, dan swasta, sehingga total 350 tangki.
Bupati Boyolali M Said Hidayat sebelumnya mengapresiasi kekompakan seluruh lini dalam kesiapsiagaan penanganan bencana di Boyolali. Kebersamaan ini yang terus dilakukan dengan kroscek peralatan, sehingga kesiapsiagaan dalam rangka penanggulangan bencana di kabupaten ini berjalan dengan baik.
Sinergi dengan TNI, Polri, BPBD, dan seluruh lini serta organisasi masyarakat, termasuk para relawan dapat menghadirkan suatu kesadaran bahwa penanganan dan penanggulangan bencana dengan gotong-royong.
Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Boyolali telah memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat di lokasi bencana kekeringan. Di Boyolali menghadapi musim kemarau yang berdampak pada enam kecamatan, yakni Musuk, Tamansari, Wonosamodro, Wonosegoro, Juwangi, dan Kemusu.