Selasa 15 Aug 2023 01:50 WIB

Gerindra: Kunci Penentuan Cawapres Ada di PKB-Muhaimin

Gerindra memastikan tidak akan meninggalkan PKB dan Muhaimin.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (dari kiri) berjabat tangan saat deklarasi dukungan Pilpres 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023). Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi bersama Partai Gerindra sekaligus mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (dari kiri) berjabat tangan saat deklarasi dukungan Pilpres 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023). Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi bersama Partai Gerindra sekaligus mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade menyebut, penentuan sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal capres Prabowo Subianto akan dilakukan lewat musyawarah yang melibatkan semua partai anggota Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dengan cara itu, keinginan setiap partai bisa didengarkan dan dipertimbangkan.

"Pemilihan cawapres tidak akan kita lakukan dengan cara voting, tetapi justru akan kita lakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat sebagai bentuk kearifan bangsa Indonesia," kata Andre ketika dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Senin (14/8/2023).

Baca Juga

Hal ini disampaikan Andre berhubungan dengan bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke dalam KKIR yang dibentuk oleh Partai Gerindra dan PKB. Bertambahnya anggota koalisi membuat kandidat cawapres semakin banyak.

PKB ingin ketua umumnya, Muhaimin Iskandar yang jadi cawapres. PAN ingin kursi tersebut diserahkan kepada Erick Thohir. Golkar juga meminta kursi cawapres diberikan kepada kader terbaiknya.

Andre mengatakan, sosok yang nanti terpilih sebagai cawapres pendamping Prabowo dipastikan adalah orang yang disetujui seluruh partai anggota koalisi, baik partai parlemen maupun non-parlemen. "Tidak akan ada satu pun partai politik yang ditinggalkan atau diabaikan," ujarnya.

Kendati penentuan dilakukan lewat masyawarah, Andre menyebut PKB dan Muhaimin Iskandar adalah pihak yang akan berperan besar dalam pemilihan cawapres. Karena itu, dia menegaskan bahwa Prabowo ataupun Gerindra tidak akan meninggalkan PKB dan ketua umumnya itu.

"PKB dan Gus Muhaimin pasti tidak akan ditinggalkan. Justru mereka, PKB dan Gus Muhaimin, adalah yang memegang kunci siapa cawapres yang akan dipilih," kata Andre.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan sosok cawapres yang dipilih adalah nama yang bukan bagian dari partai koalisi, Andre enggan berspekulasi. "Jangan kita berandai-andai," ujar juru bicara tim pemenangan Prabowo pada Pilpres 2019 itu.

Kandidat cawapres Prabowo...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement