REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady menyampaikan bahwa kebakaran lahan yang terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sudah padam. Meski demikian, jalur pendakian ditutup sementara.
"Berdasarkan pantauan dari aplikasi tidak ada asap, sehingga bisa dipastikan api telah padam," kata Kepala Balai Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady di Kota Mataram, Rabu (9/8/2023).
Ia menyampaikan bahwa jalur pendakian menuju ke puncak Gunung Rinjani yang melalui Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, serta Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, untuk sementara ditutup setelah kebakaran lahan terjadi di area tersebut pada 4 Agustus 2023.
"Dua jalur pendakian menuju wisata alam TNGR ditutup sementara mulai 7 Agustus hingga batas waktu yang belum ditentukan," katanya.
Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran lahan di jalur pendakian Gunung Rinjani masih diselidiki.
Menurut Dedy, Kepala Desa Lantan melaporkan adanya kobaran api di dekat puncak Gunung Kondo dan petugas dari Resor Joben melihat kepulan asap dari Dusun Aik Bual pada Jumat (4/8/2023). Berdasarkan data dalam sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan yang ada di aplikasi SiPongi dan laporan dari aparat, kebakaran lahan diketahui terjadi di Resor Aik Berik.
"Titik kebakaran berada di kanan kiri jalur wisata pendakian pada jarak delapan kilometer dari batas kawasan pada ketinggian 2100-2600 mdpl," kata Dedy.
Setelah hasil pemantauan menunjukkan adanya api dan kepulan asap di jalur pendakian Aik Berik pada Jumat pukul 07.20 WITA, petugas diturunkan untuk memadamkan kebakaran di area tersebut.