Selasa 08 Aug 2023 10:14 WIB

BMKG: Puncak Kemarau Diprediksi Agustus Hingga September

Musim kemarau 2023 menjadi lebih kering karena ada El Nino dan IOD.

Sawah tadah hujan (Ilustrasi). Selama musim kemarau, ada ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan.
Foto:

Pemanasan SML ini mengakibatkan bergesernya potensi pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik tengah dan timur. Sedangkan IOD adalah fenomena penyimpangan SML di Samudra Hindia, penyimpangan SML ini dapat menyebabkan berubahnya pergerakan atmosfer atau masa udara.

"Fenomena El Nino ini menyebabkan kekeringan, sehingga diperlukan antisipasi. Selain itu, fenomena IOD menyebabkan berkurangnya curah hujan, sehingga menjadi kekeringan yang lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya," jelas Maria.

Dalam dua fenomena ini, menurut Maria, nilai positifnya ialah potensi panen garam akan meningkat, potensi tangkapan ikan juga akan meningkat, serta meningkatnya produksi padi pada lahan rawa lebak. Sedangkan negatifnya, terjadi kekeringan sumber daya air bersih, berpotensi gagal panen dan meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Masyarakat diimbau untuk bisa menghemat penggunaan air dalam aktivitas sehari-hari serta menampung hujan yang masih mungkin turun sebagai cadangan air dan cegah karthula," ucapnya seraya menyerukan agar masyarakat mencari update informasi melalui BMKG, baik terkait cuaca, El Nino atau IOD.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement