REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memutuskan mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) menjadi racikan tepat bagi calon presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keunggulan keduanya semakin memperbesar peluang kemenangan pada Pilpres 2024.

"Prabowo-Erick merupakan kombinasi ideal," ujar peneliti utama Political Weather Station (PWS) Sharazani kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/8/2023). Menurut dia, pasangan Prabowo-Erick Thohir tentu tidak hanya kuat secara individual, tetapi juga dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Karena itu, kata Sharazani, tidak begitu mengherankan, apabila pasangan menteri terbaik ini mendapat banyak dukungan kuat dari semua kalangan. Salah satunya termasuk juga arah dukungan datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ditambah lagi, sambung dia, catatan survei menunjukkan duet Prabowo-Erick Thohir juga mendapat banyak atensi besar dari masyarakat Tanah Air. Hal itu dapat dilihat dari raihan elektabilitas keduanya yang berhasil tempati posisi teratas.

Terekam pada simulasi tiga pasangan capres-cawapres versi Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023, Prabowo mendapat suara terbanyak jika dipasangkan dengan Erick Thohir. Keduanya mendapat torehan suara sebanyak 34,8 persen alias meninggalkan pasangan lainnya.

Sehingga, dia menambahkan, gelombang dukungan besar terus hadir untuk pasangan tersebut. Terlebih hubungan keduanya juga semakin menunjukkan kedekatan sangat positif yang disukai banyak kalangan.

Semisal kunjungan yang dilakukan Prabowo dan Erick Thohir ke PT Pindad di Turen, Kabupaten Malang. Kehadiran keduanya juga bersama Presiden Jokowi dalam urusan pengembangan sektor industri pertahanan Tanah Air. "Prabowo-Erick merupakan kombinasi ideal capres-cawapres yg paling disukai publik," terang Sharazani.

Ikuti Whatsapp Channel Republika