REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kerja pemberdayaan yang dilakukan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berada pada satu tarikan nafas dengan ibadah yang lain. Menko PMK sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy menilai, sudut pandang itu menjadi ciri khas yang dimiliki oleh Muhammadiyah dibanding dengan gerakan yang lain.
"MPM perlu menggandeng perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah yang memiliki program studi humaniora. Saya membuka kerja sama dengan MPM. Kita memiliki satu pemahaman untuk mengentaskan mereka yang berada di garis kemiskinan," ucap Muhadjir saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MPM PP Muhammadiyah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, secara daring dikutip, Selasa (1/8/2023)
Menurut dia, Kemenko PMK saat ini memiliki data Pensasaran, Percepatan, Penghapusan Ekstrem (P3KE). Data tersebut bisa diakses oleh MPM untuk melakukan pengentasan kemiskinan. "Saya mengapresiasi kerja keras MPM dan MPM seluruh wilayah yang telah bergotong royong dalam kerja pemberdayaan yang terukur, presisi," ucap Muhadjir.
Dia pun menilai, MPM bisa memainkan peran strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Khususnya, dalam pembangunan manusia, sesuai dengan strategis nasional yang ingin dituju oleh pemerintah Indonesia.
Muhadjir menyebut, meski angka kemiskinan di Indonesia terus menurun, namun sebenarnya tingkat kemiskinan masih terbilang tinggi. Meski begitu, ia bersyukur, lantaran kemiskinan ekstrem di Indonesia tetap mengalami penurunan yang signifikan. "Dengan capaian kita saat ini sudah termasuk tinggi, dan kalau kita ingin mencapai angka seperti negara-negara yang sanggat tinggi kita membutuhkan effort yang kuat," ujarnya.
Ketua MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamin berterima kasih kepada seluruh pihak yang menyukseskan agenda rakernas. Yamin juga mengatakan bahwa proses rapat kerja berjalan secara dinamis untuk merumuskan langkah strategis, taktis dan operasional. "Rapat kerja ini kita selenggarakan untuk merumuskan langkah strategis yang operasional. Menjalankan substansi dari kerja majelis sudah diputuskan pada muktamar," ujarnya.
Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Ikhsan Mujahid mengaku gembira bisa menjadi tuan rumah Rakernas MPM PP Muhammadiyah. Selain itu, kegiatan itu juga menjadi komitmen UMP dalam menjadi 'Rumah Persyarikatan'.
Setelah melakukan seremoni penutupan, seluruh peserta Rakerna MPM PP Muhammadiyah kemudian melanjutkan agenda kunjungan ke Kebun Kelapa Kopyor UMP dan Kandang Kambing Perah kelompok dampingan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Banyumas.