Jumat 28 Jul 2023 12:56 WIB

Kabupaten Banyumas Butuh 11 SMP Baru Penuhi Kebutuhan Pendidikan

Kebutuhan SMP baru di Banyumas berdasarkan evaluasi dari PPDB.

Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMP (Foto: ilustrasi)
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMP (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membutuhkan minimal 11 unit sekolah menengah pertama (SMP) negeri baru untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang akan melanjutkan pendidikan di tingkat SMP. "Oleh karena itu, kami mengusulkan ke provinsi dan Dinas Pendidikan untuk bisa memulai," katanya di Purwokerto, Jumat (28/7/2023), saat pencanangan unit sekolah baru SMP Negeri 10 Purwokerto yang berlokasi di Kelurahan Rejasari, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas.

Ia mengakui kesadaran terkait kebutuhan unit sekolah baru itu datang terlambat dan muncul setelah pihaknya menerima berbagai keluhan dari masyarakat dan segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas.

Baca Juga

"Walaupun terlambat, yang penting sudah dimulai. Saya juga minta SD-SD (sekolah dasar) yang kosong itu bisa digabungkan, kemudian dirikanlah SMP-SMP baru dengan fasilitas yang ada," katanya.

Setelah dilakukan secara bertahap seperti sekarang ini, kata dia, selanjutnya akan dibangun gedung yang baru. Ia mengakui untuk memenuhi hal tersebut perlu persetujuan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) karena jumlah tenaga pendidiknya secara otomatis harus ditambah.

"Sarana prasarananya juga harus ditambah. Tapi itu harus ditingkatkan, itu harus ada, karena itu kebutuhan masyarakat," katanya.

Saat ditemui usai pencanangan unit sekolah baru SMP Negeri 10 Purwokerto, Bupati mengatakan 11 unit SMP negeri baru itu di antaranya akan berlokasi di Kecamatan Cilongok, Sumbang, dan Banyumas. Dalam hal ini, kata dia, penempatan unit sekolah baru tersebut berdasarkan hasil evaluasi terhadap zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP yang masih kosong atau belum ada sekolahnya maupun zonasi yang bermasalah seperti Kecamatan Baturraden.

"Yang masih kosong atau bermasalah, itu akan kita isi, sehingga jika sistem zonasi ini dilanjutkan, masyarakat itu tidak susah mencari sekolah," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan pengadaan unit SMP negeri baru itu akan dilakukan secara bertahap karena tidak hanya menyangkut masalah anggaran, juga berkaitan dengan tenaga pendidiknya. Ia mengharapkan pembangunan tahap pertama gedung SMP Negeri 10 Purwokerto dapat selesai pada bulan Desember 2023, sehingga bisa ditempati oleh satu rombongan belajar yang saat ini menumpang di SD Negeri 3 Rejasari.

"Tahun depan bisa tambah tiga rombongan belajar," kata Achmad Husein .

Sementara dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan pembangunan unit sekolah baru SMP Negeri 10 Purwokerto ditujukan untuk meningkatkan akses dan layanan pendidikan yang bermutu bagi masyarakat di Kecamatan Purwokerto Barat. Selain itu, kata dia, mewujudkan tersedianya bangunan gedung SMP yang layak dan dapat menampung semua kegiatan yang ada di dalamnya.

Pada PPDB tahun ajaran 2023-2024, kata dia, jumlah peserta didik yang diterima sebanyak 27 anak atau satu rombongan belajar dengan tempat pembelajaran menggunakan SD Negeri Rejasari 3.

"Pembangunan terdiri tiga tahap, yang pertama pada tahun 2023 berupa pembangunan ruang kegiatan belajar tiga lantai, satu ruang perpustakaan, satu ruang kantor tahap pertama, toilet, halaman, dan akses jalan masuk," kata Joko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement