Selasa 25 Jul 2023 16:43 WIB

Wanita Perisai Gelar Sayembarakan Pernyataan Ganjar tentang Video Porno

Pengakuan vulgar Ganjar itu tak boleh dianggap sepele.

Ketua Umum PP Wanita Perisai, Megawaty menggelar jumpa pers terkait sayembara pendapat tentang kontroversi Ganjar suka nonton pornografi.
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Umum PP Wanita Perisai, Megawaty menggelar jumpa pers terkait sayembara pendapat tentang kontroversi Ganjar suka nonton pornografi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wanita Pertahanan  Ideologi Sarekat Islam (Wanita Perisai) menggelar sayembara nasional. Dalam sayembara ini Wanita Perisai memberi kesempatan kepada seluruh warga untuk berpendapat, atau menyampaikan sikapnya dengan cerdas dan kreatif, dalam bentuk tulisan, video atau meme.

Ketua Umum PP Wanita Perisai, Megawaty mengungkapkan alasan digelarnyanya Sayembara bertema “Kontroversi Ganjar soal Video Porno” tersebut, sebagai respon kekhawatiran dan kegelisan kaum perempuan. “Khususnya kekhawatiran yang tergabung dalam Wanita Perisai terhadap ancaman makin terbuka dan liarnya pornografi,” kata Megawaty saat memberi keterangan pers, Selasa (25/7/2023).

Sayembara ini dilatar belakangi pernyataan kontroversial  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang suka nonton pornografi, saat wawancara Podcast di channel youtube Deddy Corbuzier. 

Menurut Megawaty, pengakuan vulgar Ganjar itu tak boleh dianggap sepele. Pasalnya, dia ungkapkan itu di ruang publik dan tak lepas dari posisinya sebagai pejabat publik. Apalagi, saat ini secara resmi Ganjar sudah diusung sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan. “Saya kira pejabat publik itu omongannya akan berefek panjang kepada publik,” kata dia.

Pengakuan Ganjar suka menonton video porno, sangat potensial ditafsirkan liar oleh publik sebagai sinyal bahwa nonton video porno itu biasa. "Bayangkan, jika ini direspon dan diiyakan oleh anak-anak kita, generasi muda kita,” katanya.

Megawaty merujuk pada data resmi pemerintah yang mengkhawatirkan. Dari Kominfo, ada 1,1 juta konten pornografi di internet sejak 2021. Dan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ada 66,6% anak laki-laki dan 62,3% anak perempuan di Indonesia yang menonton video porno.

Belum lagi, lanjut Megawaty, jika berbicara efek dari pornografi itu. Bukan saja berdampak pada tindak perilaku kriminal seperti pemerkosaan dan pelecehan seksual seperti banyak diberitakan, juga berdampak buruk pada kesehatan.

Dijelaskan Megawaty, dari hasil penelitian para pakar kesehatan, secara biologis efek adiksi hobi nonton video porno itu mirip dengan orang yang terindikasi narkotika. Yaitu,  sangat mempengaruhi neuron transmitter saraf di otak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement