REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universiti Utara Malaysia (UUM) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menawarkan program pascasarjana atau S2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dan UIN Raden Fatah Palembang. Akan ada 100 orang mahasiswa dari kedua UIN yang akan mendapatkan pengalaman belajar di tingkat internasional yang disponsori oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) itu pada kloter pertama.
“Kelompok pertama akan terdiri dari 100 mahasiswa yang disponsori kementerian dimulai pada penerimaan September 2023,” ungkap Wakil Rektor UUM, Mohd Foad Sakdan, setelah penandatanganan MoU yang dilakukan di Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2023).
Kegiatan penandatanganan MoU itu disaksikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Dato' Seri Mohamed Khaled Nordin. Turut hadir juga Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Tinggi Malaysia Azlinda Azman dan Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Nizam.
Foad mengatakan, pemilihan UUM sebagai rekan kerja sama merupakan bentuk pengakuan UUM di kancah internasional. Menurut dia, kerja sama tersebut memungkinkan mahasiswa Indonesia yang terpilih untuk menempuh pendidikan pascasarjana di bawah kerja sama akademik antara UUM dan UIN yang akan disponsori oleh Kemenag RI.
“Siswa yang memenuhi syarat akan menerima sponsor beasiswa untuk melanjutkan studi dan mendapatkan pengalaman di tingkat internasional dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia holistik, mempersiapkan pemimpin masa depan, pendidik, dan profesional untuk negara 'Garuda’,” kata dia.
Setiap mahasiswa yang disponsori pertama-tama akan mengikuti satu tahun studi pascasarjana di UUM dan kemudian melanjutkan satu tahun lagi studi pascasarjana di UIN yang bersangkutan. Sehingga, mereka memenuhi syarat untuk diberikan dua sertifikat dari dua universitas terkait jika mereka berhasil menyelesaikan studi mereka dalam waktu dua tahun.
Dia menjelaskan, kerja sama antara UUM dan Kemendikbudristek umumnya melibatkan kerja sama akademik dalam upaya meningkatkan daya jual program akademik yang ditawarkan oleh UIN. Sementara pusat studi dari UUM yang terlibat dalam kerja sama akademik ini adalah Pusat Studi Bisnis Islam (IBS), Pusat Teknologi Multimedia dan Komunikasi (SMMTC) dan Pusat Studi Pendidikan (BUMN).
“Semoga kerja sama akademik yang direncanakan ini berjalan dengan lancar dan berhasil mencapai tujuan yang telah ditargetkan Kementerian dan UUM,” tutur dia.
Sebelumnya, pada 29 Mei 2023 lalu, UUM menandatangani MoU dengan tiga UIN lainnya, yaitu UIN Ar-Raniy Banda Aceh, UIN Mataram dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sehingga total sudah ada lima UIN Indonesia menandatangani MoU dan MoA dengan UUM.