REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa nilai ekspor Aceh pada semester I 2023 mencapai 378,2 juta dolar Amerika Serikat (AS). Nilai itu meningkat sebesar 8,28 persen dibandingkan ekspor pada semester I tahun sebelumnya yang sebesar 349,3 juta dolar AS.
"Kelompok komoditas paling banyak berkontribusi yaitu bahan bakar mineral, kopi dan rempah-rempah, serta minyak nabati," kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution, di Banda Aceh, Senin (17/7/2023).
Ia menjelaskan selama semester I 2023, ekspor barang asal Aceh paling banyak dari komoditas nonmigas yang mencapai nilai 360,6 juta dolar AS, sedangkan komoditas migas senilai 17,5 juta dolar AS.
Menurut dia, komoditas yang paling banyak diekspor dari provinsi paling barat Indonesia itu selama semester I tahun ini, yaitu kelompok bahan bakar minyak mineral dengan nilai 243,5 juta dolar AS. Bahan bakar mineral merupakan bahan bakar fosil, seperti batau bara, minyak bumi, dan gas alam, yakni komoditas berasal dari sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon.
Selanjutnya, kata dia, kelompok kopi dan rempah-rempah senilai 58,2 juta dolar AS, serta minyak nabati senilai 34,2 juta dolar AS. Selebihnya, diikuti komoditas berbagai produk kimia, ikan olahan, buah-buahan, dan produk nabati lainnya.
"Selama semester I 2023, negara tujuan ekspor paling tinggi, yaitu India mencapai 258,4 juta dolar AS, Amerika Serikat senilai 39,2 dolar AS, dan Thailand senilai 31,8 juta dolar AS," ujarnya lagi.
Sedangkan untuk Juni 2023, kata Ahmadriswan, nilai ekspor barang asal Aceh sebesar 63,08 juta dolar AS. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 23,42 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu sebesar 51,1 juta dolar AS.
Dia menyebut, ekspor asal Aceh pada Juni itu paling besar ke India, yaitu 38,69 juta dolar AS dengan komoditas utama batu bara dan crudepalmoil (CPO) atau minyak sawit mentah. Kemudian, negara Thailand senilai 9,20 juta dolar AS dengan komoditas utama kondensat dan AS dengan nilai 8,76 juta dolar AS dengan komoditas utama berupa kopi.
"Dari semua komoditas asal Aceh yang diekspor, sebagian besar diekspor melalui pelabuhan di Provinsi Aceh dan sisanya melalui pelabuhan luar Aceh," ujarnya pula.