Jumat 07 Jul 2023 14:58 WIB

Ketum PSSI Erick Thohir Ajak Semua Pihak Fokus Sukseskan Piala Dunia U-17

Erick sayangkan banyak informasi tak benar menjurus hoaks termasuk soal renovasi JIS.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tiga dari kanan) melakukan pengecekan terhadap rumput lapangan Jakarta International Stadium (JIS), Kamis (6/7/2023).
Foto: PSSI
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tiga dari kanan) melakukan pengecekan terhadap rumput lapangan Jakarta International Stadium (JIS), Kamis (6/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan, banyak informasi yang tidak tepat, bahkan menjurus hoaks terkait rencana pemerintah dan PSSI dalam memperbaiki Jakarta International Stadium (JIS). Salah satu yang santer berseliweran di media sosial (medsos) ialah biaya renovasi JIS yang begitu besar.

"Saya sangat terganggu ketika Stadion JIS yang dibangun dengan angka Rp 4,5 triliun-Rp 5 triliun itu mau direnovasi senilai Rp 5 triliun. Ini pembohongan publik yang luar biasa," ujar Erick di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga

Erick mengatakan, JIS hanya satu dari 22 stadion yang akan direnovasi. Hal ini bentuk komitmen transformasi sepak bola yang diajukan pemerintah dan PSSI kepada FIFA. Erick menyampaikan renovasi 22 stadion itu pun hanya menelan biaya sebesar Rp 1,9 triliun.

"Saya harap perdebatan yang tidak bermanfaat ini disudahi dan kita ingin perbaiki sepak bola tidak dalam konteks politik. Ini benar-benar niat baik, sama-sama ingin perbaiki," ucap Erick.

Erick menilai isu tersebut sangat kontradiktif dengan upaya pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan PSSI yang berupaya keras menyiapkan infrastruktur stadion yang dapat memenuhi standar FIFA.

"Kita jangan terjebak pada hal-hal yang terus menerus seperti ini. Pak Anies (Baswedan) sendiri sudah bicara, Stadion JIS milik Indonesia, milik bangsa kita, dan terbuka untuk diperbaiki," lanjut Erick.

Erick mengatakan, Piala Dunia U-17 2023 menjadi momentum besar yang harus disiapkan sebaik mungkin. Ia tak ingin kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terulang kembali dan mencoreng nama Indonesia di pentas sepak bola dunia.

"Ada yang bilang U-17, U-20, dan Piala Dunia itu berbeda, ya tetap saja kejuaraan dunia, memang kita mau gagal lagi, masak sudah diberi kesempatan digagalkan oleh diri sendiri. Ayo sama-sama kita berkomitmen menyukseskan Piala Dunia U-17 dan menunjukkan ke dunia, kita bisa, jangan gagal terus," kata Erick menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement