Jumat 07 Jul 2023 14:31 WIB

Erick Thohir Soroti Kerusuhan Suporter Persis Solo, Gibran: Duh, Jangan Bentrok Lagi

Gibran meminta agar para suporter tetap tertib karena kalah menang hal biasa.

Rep: C02/ Red: Endro Yuwanto
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Republika/Alfian
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming memberi imbauan kepada para suporter Persis Solo agar menjadi pendukung yang lebih santun. Hal tersebut menyusul sorotan dari Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir yang dikabarkan bakal memberlakukan sistem pengurangan poin di Liga 1 2023/2024.

Sistem tersebut bakal diterapkan apabila suporter terlibat kerusuhan baik di dalam stadion maupun di luar stadion. Sistem tersebut mengacu pada kerusuhan yang terjadi antarsuporter Persis Solo, Sabtu (1/7/2023). Kerusuhan itu berlangsung di luar stadion pascapertandingan antara Persis Solo melawan Persebaya Surabaya.

Baca Juga

Menanggapi hal tersebut, Gibran Rakabuming meminta agar para suporter tetap tertib. Menurutnya kalah menang di sebuah pertandingan adalah hal yang biasa.  

"Pokokmen sing santun, kalah menang hal biasa," kata Gibran ketika ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (7/7/2023).

Gibran juga mengimbau agar para suporter tak membuat kerusuhan. Khususnya antarpendukung Persis. "Jangan bentrok lagi, apalagi sesama pendukung Persis, minta tolong sekali," katanya.

Di sisi lain, Gibran juga mengungkapkan bahwa acara nonton bareng (nobar) laga tandang Persis Solo melawan PSS Sleman dilakukan untuk mengantisipasi agar para suporter tak datang ke stadion seperti peraturan yang berlaku. "Ya betul, intinya kita sebisa mungkin saya sudah bilang Bryan Barcelona (media officer Persis Solo), kalau bisa nobar di sini aja biar tidak jauh-jauh, gak usah membuang tenaga bensin dan lain-lain, silakan nobar di sini," katanya.

Sebelumnya, Ketum PSSI Erick Thohir meminta seluruh pihak agar dapat menjaga kekondusifan pelaksanaan kompetisi Liga 1 2023/2024. Erick menegaskan, sepak bola Indonesia masih dalam pantauan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) setelah tragedi Kanjuruhan. Erick mengatakan, bukan tidak mungkin FIFA akan menjatuhkan sanksi pembekuan apabila tragedi kerusuhan kembali terjadi di sepak bola Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement