Sabtu 01 Jul 2023 16:54 WIB

Pria Pembakar Alquran di Swedia Klaim akan Bakar Alquran Selama 10 Hari

Salwan Momika menginjak kitab suci dan membakar beberapa halaman Alquran.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
Polisi turun tangan di tempat kejadian di mana seorang pria membakar Alquran di luar masjid di Stockholm, Swedia, 28 Juni 2023.
Foto: EPA-EFE/STEFAN JERREVANG
Polisi turun tangan di tempat kejadian di mana seorang pria membakar Alquran di luar masjid di Stockholm, Swedia, 28 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pria yang membakar halaman-halaman Alquran di luar masjid Stockholm, yang memicu protes dan gelombang kecaman, menyebut akan membakar Alquran lainnya selama 10 hari. Ini dia sampaikan kepada media Swedia.

Setelah diberikan izin untuk protes oleh polisi Swedia, pria berusia 37 tahun Salwan Momika menginjak kitab suci Islam dan membakar beberapa halaman di depan masjid terbesar di ibu kota pada Rabu kemarin waktu setempat.

Baca Juga

Pembakaran Alquran, bertepatan dengan dimulainya liburan Idul Adha 1444 H dan berakhirnya ziarah tahunan ke Makkah di Arab Saudi. Tindakannya memicu kemarahan di seluruh Timur Tengah.

Dilansir The New Arab, Sabtu (1/7/2023), Momika mengatakan dia tahu tindakannya akan memancing reaksi. Dia juga mengaku telah menerima ribuan ancaman pembunuhan. Meskipun demikian, dia merencanakan tindakan lebih lanjut dalam beberapa pekan mendatang.

"Dalam 10 hari saya akan membakar bendera Irak dan Alquran di depan kedutaan Irak di Stockholm," katanya.

Di sisi lain, Polisi Swedia telah memberinya izin sejalan dengan perlindungan kebebasan berbicara, tetapi kemudian mengatakan mereka telah membuka penyelidikan atas hasutan terhadap kelompok etnis karena dia telah melakukan pembakaran begitu dekat dengan masjid.

Namun, Momika membantah bahwa tindakannya merupakan kejahatan rasial atau hasutan terhadap kelompok mana pun. "Polisi memiliki hak untuk menyelidiki apakah pembakaran itu merupakan kejahatan rasial. Mereka bisa benar dan bisa salah," kata Momika kepada surat kabar itu, menambahkan bahwa pada akhirnya pengadilan akan memutuskan.

Koresponden Anadolu mengatakan Momika, yang merobek beberapa halaman salinan Alquran dan membakarnya dengan tujuan mengkritisi Islam, memperkenalkan diri sebagai seorang ateis sekuler di media sosial. Dia juga memuji politikus sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan, yang sebelumnya juga melakukan aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut. Menurut Momika, Islam adalah ancaman terhadap nilai-nilai Swedia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement