Rabu 28 Jun 2023 07:24 WIB

Ketika Wapres Lapor ke Megawati

Wapres melaporkan soal pembangunan Soekarno Memorial Library di Uzbekistan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden KH Maruf Amin berziarah ke makam ulama terkenal di sela kunjungannya ke Uzbekistan yakni Imam Bukhari dan Al Maturidi, Kamis (15/6/2023).
Foto: dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Maruf Amin berziarah ke makam ulama terkenal di sela kunjungannya ke Uzbekistan yakni Imam Bukhari dan Al Maturidi, Kamis (15/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengaku sempat melaporkan usulannya terkait Pembangunan Soekarno Memorial Library di Uzbekistan kepada Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat menghadiri Puncak Peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (24/06/2023) lalu.

Kiai Ma'ruf menuturkan, usulannya membangun Soekarno Memorial Library ini merupakan hasil kunjungannya ke Uzbekistan pada pertengahan Juni lalu.

"Kemarin saya ketemu Bu Mega saya laporkan itu Bu Mega juga senang sekali," ujar Kiai Ma'ruf dikutip dari Youtube Wapres, Rabu (28/6/2023).

Ketua umum PDIP itu pun mengapresiasi usulan tersebut dan diundang Pemerintah Uzbekistan terkait hal tersebut.

"Kemudian mereka juga diundang kesana mungkin akan kesana. Mudah-mudahan, sebab Bung Karno sangat dikenal di Uzbekistan," ujarnya.

Kiai Ma'ruf menjelaskan, pada saat menemui Perdana Menteri Uzbekistan, Abdulla Aripov, dia mengusulkan agar dapat dibangun tempat untuk mengenang jasa Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno.

Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya kedekatan historis yakni Presiden Soekarno merupakan sosok yang mendorong dibangunnya makam ahli hadis Imam Bukhari, yang kini menjadi makam yang sering dikunjungi sebagai tempat ziarah oleh masyarakat dunia.

"Sekarang (wisata ziarah Imam Bukhari) itu besar sekali dan mereka mengakui ini gara gara Bung Karno karena itu saya usulkan ke perdana menteri untuk dibangun Soekarno Soekarno Memorial Library juga kepada gubernur Samarkandnya sendiri," ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah setempat akan terlebih dahulu membicarakannya dengan dewan ulama yang ada di negara tersebut.

"Beliau akan membicarakan karena disana juga ada dewan ulama mereka akan bicarakan dengan dewan ulama," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement