Selasa 27 Jun 2023 11:19 WIB

Wukuf di Arafah: Mengenang Gus Dur dan Leluhur, Ketika Surga dan Neraka Mendekat?

Tak melakukan wukuf di Arafah maka tidak berhaji

Infografis Wukuf Puncak Haji, Apa yang Dilakukan Jamaah Selama di Arafah?
Foto:

Namun, apakah sewaktu wukuf terdengar takbir membahana seperti pada malam lebaran di Indonesia? Jawabnya, “Tidak!" Takbir hanya terdengar lirih dari dalam tenda-tenda. Jamaah haji terlihat banyak duduk termenung mengucapkan tasbih dan tahlil. Asma Allah mereka terus panggil dengan perasan hati penuh rindu. Maka di sinilah wukuf menjadi penting karena kala itu di tengah lautan tenda dan manusia yang mengenakan pakaian putih tak berjahit (ihram) kebesaran Allah digaungkan. 

Ritual inilah yang disebut seniman teater kondang Ratna Sarumpaet sebagai ‘teater mahabesar’. Ratna mengatakannya ketika ditemui sehari usai wukuf di supermarket Bin Dawood kawasan tak jauh dari Mina. Dia mengatakan, sang pelakunya adalah semua jamaah haji dan sutradaranya itu Allah SWT.

Lalu, apa yang terdengar di udara Arafah ketika jamaah haji wukuf? Sebelum kecamuk pandemi Covid-19--kala itu jamaah haji diperkirakan mencapai lebih dari 3 juta orang--saat itu yang terdengar hanya bunyi sirene ambulans dan deru lintasan helikopter yang menjaga dari udara kawasan itu sembari menyemprotkan air. Suasana mencekam ini terus berlangsung hingga seusai prosesi ibadah di Mina. Kala itu suara sangat bising dan hiruk-pikuk. Ambulans dan pemadam kebakaran bolak-balik mengecek keadaan.

Suasana wukuf di Arafah yang unik dan magis itulah yang paling terasa menyesak jantung ketika sudah berhaji. Tiba-tiba setiap Hari Raya Idul Adha dan melihat seorang haji atau hajjah yang lewat serta melihat laporan berita wukuf di Arafah melalui media, rasa rindu untuk datang ke Arafah saat puncak haji kembali terasa. 

Suasana inilah pula yang dahulu dirasakan Gus Dur ketika wukuf di Arafah. Saat itu ketika ditanya kalau apakah dia haji pasti akan wukuf? Dia kemudian menjawab, "Iya. Pasti. Ini karena itu syarat sahnya haji.” Kalau perkara lain di luar wukuf sepanjang jamaah masih hidup, seperti lempar jumrah, mabit, tawaf, bisa dibadalkan. Namun, kalau wukuf tak bisa!

Akhirnya, sewaktu wukuf itulah jamaah haji bisa merenungkan dan tahu seperti apa posisi dirinya di hadapan sang Mahasuci. Saat itu lazim muncul kenangan akan leluhur yang dahulu berhaji kembali terbayang di pikiran. Wajah mereka tampak lagi seperti melihat tayangan video di depan mata.

Lalu yang paling penting adalah kenangan pada sebuah ayat yang paling akhir di turunkan pada Rasullah saat mengerjakan haji wa’da. Frasa yang paling indah dari ayat itu, di antaranya ketika Allah berkata: "Hari ini aku sempurnakan agamamu dan hari ini aku ridhai Islam sebagai agamamu...."

Indah sekali, bukan?

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement