Ahad 25 Jun 2023 13:59 WIB

Pembiayaan Riset dan Masa Depan Riset di Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi tanpa keberadaan riset layaknya sebuah tubuh tanpa ruh.

Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta
Foto: dok UMJ
Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hamli Syaifullah, Dosen di Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Perguruan Tinggi tanpa keberadaan riset bisa dikatakan layaknya sebuah tubuh tanpa ruh. Karena riset sebagai ruh menjadi penggerak utama kehidupan Perguruan Tinggi. Sehingga perguruan tinggi akan mampu mereproduksi ilmu pengetahuan secara lebih produktif dan berkualitas. Pada akhirnya, akan lahir berbagai macam temuan mutakhir dari perguruan tinggi. 

Sebaliknya, perguruan tinggi yang tidak mampu menghasilkan  riset, bisa dikatakan keberadaannya hanya akan menjadi mayat hidup. Dirinya hidup hanya semata-mata sebagai mesin pencetak ijazah untuk dijual kepada setiap lulusan yang telah menyelesaikan pendidikan. Sehingga tak mengherankan, keberadaannya perguruan tinggi hanya akan menambah jumlah pengangguran. 

Maka dari itu, agar keberadaan perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat mencetak ijazah, keberlangsungan riset di perguruan tinggi harus mendapatkan dukungan serius. Agar aktivitas riset mampu mendorong produktivitas akademik di Perguruan Tinggi. Pada akhirnya, keberadaan Perguruan Tinggi tidak hanya berfungsi sebagai mesin pencetak ijazah. Akan tetapi, tempat melahirkan para ilmuwan dan ilmu pengetahuan. 

Keseriusan Pembiayaan Riset 

Keseriusan perguruan tinggi dalam memberikan pembiayaan riset kepada setiap dosen menjadi salah satu indikator bahwa ilmu pengetahuan di perguruan tinggi akan berkembang signifikan ke depannya. Karena setiap dosen akan bersemangat untuk meriset, disebabkan dirinya tak lagi memikirkan terkait pendanaan riset yang akan dilakukan oleh dirinya.

Antusiasme dosen dalam meriset menjadi sangat penting untuk dipertahankan dan ditingkatkan. Karena, keberadaan dosen bukan hanya sebagai pendidik, akan tetapi juga berfungsi sebagai ilmuwan. Hal tersebut seperti dijelaskan dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.  

Dengan demikian, keseriusan pemberian pembiayaan riset kepada setiap dosen, esensinya ialah mendorong lahirnya para ilmuwan di perguruan tinggi. Karena keberadaan dosen bukan hanya mengajar dan mendidik, akan tetapi juga aktif melakukan riset. Hal tersebut, sebagai bagian dari indikator kinerja seorang dosen setiap tahunnya. 

Tentu saja, kegiatan riset tidak akan mungkin bisa dilakukan oleh seorang dosen bila dirinya tidak memiliki pendaaan yang cukup. Tapi sebaliknya, bila pendanaan penelitian telah disediakan oleh pihak perguruan tinggi, tentunya setiap dosen akan bersemangat untuk melakukan penelitian. Maka dari itu, keberadaan pendanaan riset menjadi sangat penting untuk disediakan oleh perguruan tinggi. 

photo
Seorang mahasiswi tengah melakukan riset penelitian di sebuah laboratorium - (dok UMJ)
 

Terkait jumlah yang akan disediakan, tentu harus menyesuaikan terhadap kemampuan keuangan dari masing-masing perguruan tinggi. Walaupun demikian, keberanian mengalokasikan pendanaan riset dalam jumlah yang cukup besar, akan berbanding lurus terhadap peningkatan kualitas ilmu pengetahuan di perguruan tinggi bersangkutan. 

Dengan kata lain, pada saat perguruan tinggi dapat mengalokasikan pendanaan riset dengan jumlah besar, secara otomatis output riset akan mampu meningkatkan kualitas perguruan tinggi itu sendiri. Pada saat kualitas perguruan tinggi meningkat, secara otomatis akan banyak calon mahasiswa berdatangan untuk mendaftar. Maka dari itu, jumlah riset yang diberikan kepada setiap dosen, esensinya ialah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi bersangkutan.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement