Jumat 23 Jun 2023 19:35 WIB

Polisi Selidiki Motif Penembakan di Bandara Nduga

Teror tembakan di Nduga ditengarai hanya sebagai bentuk mencari perhatian.

Aparat TNI berjaga di Papua.
Foto: anadolu agancy
Aparat TNI berjaga di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepolisian Daerah Papua menyebutkan masih melakukan penyelidikan terkait motif teror penembakan yang terjadi di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada pukul 09:45 WIT, Kamis (22/06).

Wakil Kepala Polda Papua, Brigadir Jenderal Polisi Ramdani Hidayat, di Jayapura, Papua, mengatakan, polisi membenarkan adagangguan oleh kelompok bersenjata setempat namun masih di identifikasi dari kelompok mana.

"Memang pada Kamis (22/6) ada gangguan di bandara Kenyam oleh KKB, dan hingga kini kami lagi mengidentifikasi, namun untuk korban belum diketahui," katanya.

Menurut dia, gabungan polisi dan tentara tengah mengejar mereka juga untuk mengetahui motif teror penembakan di Bandara Kenyam. "Kejadian berawal dari dua tim Satgas Kopasgat TNI AU tengah melaksanakan pengamanan di Bandara Kenyam. Pada saat satu tim menuju ke lokasi area landasan tiba-tiba terdengar lima kali bunyi tembakan dari arah jam 12 Pos Pam Bandara," ujarnya.

Ia menjelaskan, mendengar bunyi tembakan, personel Satgas KopasgatTNI AU membalasnya dan selanjutnya mengejar Bandara Nduga itu. "Aparat gabungan TNI-Polri langsung melakukan pengejaran di sekitaran area Kwari. Namun kini situasi di Bandara Kenyam sudah kembali normal," katanya.

Ia menambahkan hingga kini aparat gabungan masih melaksanakan siaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali.

Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar PolisiFaizal Ramadhani, mengatakan, teror penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata Nduga hanya mencari bentuk perhatian eksistensinya usai pelaksanaan pelantikan Penjabat Bupati Nduga,Edison Gwijangge.

"Pelakunya diduga KKB yang berbasis di Nduga, mereka cari perhatian karena ada penjabat bupati yang baru," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement